Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin belum bisa
melayani pasien pemegang kepesertaan Asuransi Kesehatan (Askes). Sejumlah warga
pemegang Askes tentu saja mengeluhkan "penolakan" pelayanan pihak
RSUD.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung
Barat (KBB), dr. Pupu Sari Rohayati mengatakan, RSUD Cililin memang belum bisa
melayani pasien peserta Askes karena hingga saat ini Pemkab Bandung Barat belum
membuat peraturan daerah (perda) tentang retribusi kesehatan yang menjadi salah
satu syarat pelayanan.
"Memang betul, RSUD Cililin belum bisa
menerima pasien yang menggunakan Askes. Ini karena kami belum membuat perdanya.
Sekarang, kami tengah melakukan penyusunan," ujar Pupu di Batujajar, Kamis
(7/2/2013).
Diterangkan Pupu, selain perda retribusi rumah
sakit, beberapa syarat lain yang harus dipenuhi RSUD Cililin untuk pelayanan
kesehatan peserta Askes adalah akreditasi rumah sakit, izin Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) dan keberadaan dokter tetap. Karena belum memenuhi
persyaratan, kata Pupu, PT Askes menolak pengajuan manajemen RSUD Cililin untuk
bisa melayani pasien Askes pada bulan Mei 2012.
"Sebenarnya kami sudah mengajukan ke PT
Askes. Hanya saja pengajuan kami ditolak karena belum ada persyaratan lainnya
sebagai penunjang untuk bisa melayani peserta Askes," jelasnya.
Pupu memastikan, saat ini Dinkes KBB tengah
berupaya melengkapi persyaratan tersebut. Khusus untuk Perda Retribusi Rumah
Sakit, katanya, pada Rabu (6/2), Bupati Bandung Barat, H. Abubakar sudah
memaparkan rancangannya di depan DPRD KBB. Dikatakannya, salah satu poin dalam
perda ini mengatur tarif yang merupakan penyesuaian dari Peraturan Bupati
(Perbup) No. 6 Tahun 2011. Berdasarkan perbup, tarif RSUD Cililin adalah Rp
85.000 untuk kelas 3, Rp 150.000 (kelas 2), dan Rp 225.000 (kelas satu).
"Bulan ini, perda tersebut dibahas. Pada April nanti sudah bisa selesai
sehingga pasien Askes bisa dilayani di RSUD Cililin," katanya.
Pupu mengungkapkan, jumlah pasien yang berobat ke
RSUD Cililin termasuk tinggi. Dalam sehari, katanya, angka kunjungan pasien
berada di kisaran 90-100, baik rawat jalan maupun rawat inap.
"Kebanyakan dari mereka adalah pasien
Jamkesda, Jamkesmas, dan umum. Nantinya, jika pelayanan Askes dibuka, bukan
tidak mungkin jumlahnya akan naik lagi. Sebab, saat ini saja sudah banyak yang
meminta agar RSUD Cililin secepatnya membuka pelayanan bagi pasien Askes,"
paparnya.
Untuk sementara, katanya, pasien peserta Askes
diarahkan ke Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) seperti di Kecamatan
Cililin, Cikalongwetan, Gununghalu, Rajamandala, dan Jayagiri.
No comments:
Post a Comment