Sunday, March 3, 2013

RSUD Cililin Belum Bisa Layani Peserta Askes


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin belum bisa melayani pasien pemegang kepesertaan Asuransi Kesehatan (Askes). Sejumlah warga pemegang Askes tentu saja mengeluhkan "penolakan" pelayanan pihak RSUD.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB), dr. Pupu Sari Rohayati mengatakan, RSUD Cililin memang belum bisa melayani pasien peserta Askes karena hingga saat ini Pemkab Bandung Barat belum membuat peraturan daerah (perda) tentang retribusi kesehatan yang menjadi salah satu syarat pelayanan.

"Memang betul, RSUD Cililin belum bisa menerima pasien yang menggunakan Askes. Ini karena kami belum membuat perdanya. Sekarang, kami tengah melakukan penyusunan," ujar Pupu di Batujajar, Kamis (7/2/2013).

Diterangkan Pupu, selain perda retribusi rumah sakit, beberapa syarat lain yang harus dipenuhi RSUD Cililin untuk pelayanan kesehatan peserta Askes adalah akreditasi rumah sakit, izin Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan keberadaan dokter tetap. Karena belum memenuhi persyaratan, kata Pupu, PT Askes menolak pengajuan manajemen RSUD Cililin untuk bisa melayani pasien Askes pada bulan Mei 2012.

"Sebenarnya kami sudah mengajukan ke PT Askes. Hanya saja pengajuan kami ditolak karena belum ada persyaratan lainnya sebagai penunjang untuk bisa melayani peserta Askes," jelasnya.

Pupu memastikan, saat ini Dinkes KBB tengah berupaya melengkapi persyaratan tersebut. Khusus untuk Perda Retribusi Rumah Sakit, katanya, pada Rabu (6/2), Bupati Bandung Barat, H. Abubakar sudah memaparkan rancangannya di depan DPRD KBB. Dikatakannya, salah satu poin dalam perda ini mengatur tarif yang merupakan penyesuaian dari Peraturan Bupati (Perbup) No. 6 Tahun 2011. Berdasarkan perbup, tarif RSUD Cililin adalah Rp 85.000 untuk kelas 3, Rp 150.000 (kelas 2), dan Rp 225.000 (kelas satu). "Bulan ini, perda tersebut dibahas. Pada April nanti sudah bisa selesai sehingga pasien Askes bisa dilayani di RSUD Cililin," katanya.

Pupu mengungkapkan, jumlah pasien yang berobat ke RSUD Cililin termasuk tinggi. Dalam sehari, katanya, angka kunjungan pasien berada di kisaran 90-100, baik rawat jalan maupun rawat inap.

"Kebanyakan dari mereka adalah pasien Jamkesda, Jamkesmas, dan umum. Nantinya, jika pelayanan Askes dibuka, bukan tidak mungkin jumlahnya akan naik lagi. Sebab, saat ini saja sudah banyak yang meminta agar RSUD Cililin secepatnya membuka pelayanan bagi pasien Askes," paparnya.

Untuk sementara, katanya, pasien peserta Askes diarahkan ke Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) seperti di Kecamatan Cililin, Cikalongwetan, Gununghalu, Rajamandala, dan Jayagiri.

No comments:

Post a Comment