Tuesday, April 16, 2013

Data Peserta, Jantung Keberlangsungan BPJS


Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang kesehatan akan melebur pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Oleh karena itu, diperlukan data-data yang lengkap untuk para peserta BPJS.

Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Masassya mengatakan, data merupakan jantung untuk melakukan segala sesuatu. Sama halnya dengan melaksanakan BPJS pada awal 2014.

"Seluruh aktivitas itu bersumber data. Karena itu, olahan data sangat penting sekali," kata Alvyn, saat di acara penandatanganan perjanjian kerjasama di gedung utama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), Kalibata, Jakarta, Senin (15/4/2013).

Alvyn melanjutkan, sinergi dengan Dirjen Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri akan memberikan kemudahan bagi pekerja agar bisa memanfaatkan penggunaan smart card.

Tidak hanya itu, menurut Alvyn, saat ini masih ada kendala bagi masyarakat yang memilik identitas lebih dari satu identitas.

"Sinergi ini baik, tujuannya bagaimana data itu terjaga dengan baik, dan memberikan manfaat bagi semuanya, serta tidak ada lagi data yang di mana satu orang mempunyai lebih dari satu identitas," tambahnya.

Selain itu, dia mengatakan sampai saat ini pekerja yang terdaftar Jamsostek sebanyak 30,4 juta, dan ditargetkan akan naik menjadi 110 juta dengan melalui program BPJS.

Sekadar informasi, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) telah menetapkan roadmap yang harus ditempuh dalam mempersiapkan operasionalisasi BPJS pada 2014. Dalam roadmap tersebut, akan memetakan proses transformasi Jamsostek dan Askes menjadi BPJS.    

No comments:

Post a Comment