* Empat
Bulan Belum Juga Dapat Dicairkan
Sejumlah
bidan di Kabupaten Cianjur mengeluhkan dana Jaminan Persalinan (Jampersal)
selama lima bulan belum juga cair. Padahal mereka sudah melakukan klaim ke
puskesmas masing-masing.
"Kami
sudah ajukan klaim selama empat bulan dari Januari hingga April 2013. Tahun
lalu tidak sampai terlambat seperti ini. Tapi tahun ini sudah hampir bulan Juni
belum juga cair," ucap salah satu bidan di Kecamatan Cianjur kepada
"PRLM".
Ia
menuturkan setiap bidan mempunyai klaim Jampersal berbeda tergantung dari
berapa banyak bidan tersebut membantu melakukan persalinan bagi ibu hamil.
"Satu kali persalinan kan klaimnya sebesar Rp 500 ribu. Jadi berbeda
antara bidan satu dengan bidan lainnya," ujarnya.
Ia pun
berharap dana Jampersal segera cair untuk membantu operasional bidan yang
selama ini menjadi andalan tenaga medis di desa-desa.
Sementara
itu, Kepala Seksi Usia Lanjut dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Dinas
Kesehatan Cianjur, Ira Sri Indiarti saat dikonfimrasi "PRLM"
mengatakan memang benar dana Jampersal belum ada pencairan.
"Kami
sudah menerema klaim dari 45 puskesmas di Kabupaten Cianjur selama empat bulan
dengan total Rp 5 miliar. Namun, karena ada perubahan sistem penganggaran
makanya agak terganggu. Namun, saat ini klaim tersebut sudah dalam proses,"
ucapnya.
Perubahan
penganggaran tersebut, kata Ira, dikarenakan adanya perbedaan kas anggaran dari
pemerintah pusat ke Pemkab Cianjur. Jika tahun lalu, anggaran Jampersal
langsung ke Dinkes masing-masing kota/kabupaten, saat ini harus masuk ke kas
daerah.
"Kami
saat ini sedang menunggu peraturan bupati untuk melakukan pencarian. Total
klaim sebesar RP 5 miliar itu tidak hanya untik persalinan saat hari kelahiran,
namun juga delapan kali pemeriksaan kandungan yang merupakan paket
Jampersal," tuturnya.
Lebih
lanjut Ira menuturkan dari klaim 4 bulan yang diajukan puskesmas, Dinkes baru
melakukan verifikasi data klaim selama tiga bulan. "Dari Januar hingga
Maret ada sebanyak 7.394 kelahiran. Dana Jampersal dari pemerintah pusat untuk
tahap pertama sebanyak Rp 7 miliar sudah ada di kas daerah. Tinggal menunggu
Perbup saja untuk dicairkan," katanya.
No comments:
Post a Comment