PT Asuransi
Takaful Umum akan mengejar premi sebesar Rp78 miliar pada paruh kedua tahun
2013. Nilai ini untuk memenuhi target premi sebesar Rp175 miliar hingga akhir
2013. Sementara, hingga Juli 2013, perseroan ini dilaporkan sudah meraup premi
sebesar Rp97 miliar.
Direktur
Utama Takaful Umum, Bayu Widhisiadji mengatakan, untuk mencapai target premi
itu, perseroannya akan mengandalkan sektor ritel.
"Lebih
untung kalau kami main di ritel, karena risikonya bisa terbagi," papar
Bayu, di Jakarta, baru-baru ini.
Sementara,
Group Head Marketing Agency Takaful Umum, Muhammad Mirzani menjelaskan,
strategi mengandalkan sektor ritel ini sudah direncanakan sejak tahun 2012.
Menurutnya, Takaful berencana memperbesar sektor ritel hingga 65%, meningkat 5%
dibandingkan saat ini yang masih 60% terhadap total premi.
Adapun yang
termasuk bisnis ritel adalah asuransi kendaraan bermotor dan properti. Mirzani
mengakui, agak riskan memang memfokuskan bisnis pada sektor ritel di tengah
kenaikan uang muka (down payment/DP) 30% untuk properti dan 25% untuk kendaraan
bermotor. Namun menurutnya, melihat perkembangan penjualan mobil, motor dan
properti yang masih meningkat, Takaful tetap optimistis pada sektor ritel.
Untuk
mengembangkan sektor ritel, perseroan ini disebut menggunakan jalur distribusi
keagenan. Bayu menjelaskan, Takaful akan menambah agen hingga menjadi 600
orang, meningkat dibandingkan posisi saat ini yang 550 orang.
Sementara
itu, jalur distribusi lainnya seperti broker, dikhususkan untuk asuransi
korporasi. Walaupun kontribusi asuransi korporasi tidak besar, namun Takaful
diklaim berhasil menggandeng perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di
bidang pada sektor kelapa sawit dan lainnya.
Mirzani menambahkan,
bancassurance juga menjadi salah satu jalur distribusi perseroannya. Pada jalur
bancassurance ini, Takaful menurutnya memasarkan produk perlindungan agunan
kredit.
"Semua
bank syariah sudah menjadi partner bancassurance kami," tambah Mirzani.
(www.beritasatu.com)
No comments:
Post a Comment