Program
Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) yang dicanangkan pemerintah pusat di
Sulawesi Barat tidak hanya melayani jaminan kesehatan kepada masyarakat, tetapi
juga bisa untuk membangun infrastruktur kesehatan.
"BPJS
yang dicanangkan pemerintah pusat di Sulbar tidak hanya akan mengurusi jaminan
kesehatan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, lebih dari itu untuk
membangun infrastruktur kesehatan agar lebih memadai ke depan," kata kata
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, di Mamuju, Sabtu
(31/8).
Ia
mengatakan, meski pun masyarakat diberikan jaminan kesehatan merata secara
nasional melalui BPJS namun itu akan percuma kalau infrastruktur kesehatan
tidak tersedia di daerah. "Jadi BPJS akan menjamin ketersediaan rumah
sakit sampai puskesmas di daerah, dilengkapi dengan sarana yang memadai seperti
gedung perawatan, alat kesehatan, sarana obat, tenaga medis, serta kelengkapan
sarana dan infrastruktur kesehatan lainnya," katanya.
Menkokesra
mengatakan, program BPJS akan menetapkan Sulbar sebagai daerah percontohan
pelaksanaan programnya dan program itu siap diluncurkan pada tanggal 1 Januari
2014 untuk segera beroperasi melayani pemberian jaminan kesehatan masyarakat di
Sulbar kemudian seluruh daerah lainnya di Indonesia secara nasional.
"Sulbar
menjadi daerah percontohan karena pemerintahnya siap melaksanakan program itu
dengan baik, dan program BPJS di Sulbar akan mulai dilaksanakan pada bulan
November tahun 2013 ini mendahului diluncurkannya program itu," katanya.
Menurut
dia, segala persiapan pembentukan BPJS ditingkat pusat telah dilaksanakan
seperti menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia,
yaitu PT asuransi jaminan kesehatan (Askes) dan PT jaminan sosial
ketenagakerjaan dan itu telah hampir selesai.
Ia
mengatakan, BPJS mentargetkan 251 penduduk Indonesia tersentuh program itu
hingga tahun 2019 dan masyarakat di Sulbar yang akan disentuh jaminan kesehatan
melalui program BPJS akan mencapai 500 orang ditingkatkan dari jumlah penerimaan
jaminan kesehatan selama ini mencapai 250 orang di tahun 2014 mendatang.
(www.republika.co.id)
No comments:
Post a Comment