Sebanyak
tiga bank berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyediakan fasilitas layanan pembayaran
untuk peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada 2014.
Mulai 1
Januari 2014, PT Askes (Persero) akan menjadi BPJS Kesehatan. Sebuah lembaga
nirlaba yang memberikan perlindungan kesehatan dasar kepada peserta yang telah
membayar premi maupun preminya dibayar oleh pemerintah.
Direktur
Bisnis Kelembagaan dan BUMN BRI, Asmawi Syam, mengatakan, Askes dan ketiga bank
telah melakukan deklarasi bersama untuk uji coba dan implementasi pembayaran
tersebut. Di BRI, telah dilakukan uji coba melalui Teller BRI dan e-Banking
BRI.
“BRI
memberikan layanan berupa penerimaan pembayaran iuran BPJS Kesehatan. Kemudian,
terdapat pelayanan pendaftaran kepesertaan BPJS Kesehatan serta dukungan untuk
pembayaran klaim melalui BRI Virtual Account (BRIVA),” kata Asmawi seusai uji
coba di sela-sela Rapat Kerja Nasional Mid Term Review Askes tahun 2013 di
Jakarta, Senin (9/9).
Asmawi
mengatakan, fasilitas BRIVA merupakan satu-satunya virtual account perbankan
dengan sistem real time online. Dengan begitu, seluruh pembayaran premi peserta
BPJS melalui BRIVA dapat langsung tercatat secara real time online di sistem
kepesertaan BPJS.
Saat
ini, Askes telah melayani lebih dari 16,4 juta peserta, yang terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif, pensiunan, dan veteran TNI/Polri. Nantinya
Askes akan melayani sekitar 125 juta peserta atau naik 760 % dan diperkirakan
akan mencapai 250 juta peserta pada 2019.
Kresno
Sediarsi, managing director technology and operations Bank Mandiri, mengatakan,
Bank Mandiri telah memberikan solusi transaksi berupa sistem pembayaran dan
sistem penerimaan iuran. Saat ini, Askes memiliki cabang pengelola sebanyak 94
cabang, yang sebanyak 61 cabang atau sekitar 70 % dikelola oleh Bank Mandiri.
Sementara
itu, General Manager Transactional Banking Services BNI, Iwan Kamaruddin
mengatakan, kunci penyelenggaraan program tersebut yaitu pengumpulan premi yang
mudah cepat. Sedangkan proses diskusinya telah dimulai sejak satu tahun yang
lalu.
“Harus
ada prioritas informasi yang tepat ke penerima, agar pembayaran bisa cepat dan
mudah,” kata Kresno. (www.beritasatu.com)
No comments:
Post a Comment