Sebagai bentuk komitmen kepada peserta, PT Jamsostek (Persero) memberikan manfaat tambahan berupa bantuan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), medical check up dan tablet asam folat kepada pekerja peserta Jamsostek. Kegiatan ini dikemas dalam acara "Jamsostek Goes to Factory".
Dalam
siaran pers yang diterima, Suara Pembaruan, Jumat (3/10) sore, Direktur
Pelayanan Jamsostek, Ahmad Riyadi, mengatakan pemberian manfaat kepada peserta
Jamsostek bukan hanya ketika sakit, tetapi juga saat sehat.
Hal itu
diungkapkan Riyadi saat membuka kegiatan “Jamsostek Goes to Factory” di
Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (3/1). Menurut Riyadi, PT Jamsostek selalu
berupaya untuk dapat melakukan pengembangan manfaat guna memberikan yang
terbaik kepada peserta.
Menurutnya,
saat ini peserta Jamsostek sudah merasakan bagaimana mendapat manfaat tambahan
lainnya, seperti program beasiswa anak pekerja, dan pinjaman uang muka
perumahan. "Sebentar lagi kami akan mengeluarkan smart card, yang
digunakan sebagai kartu multifungsi," ujarnya.
Kegunaannya,
bukan hanya untuk mengecek saldo jaminan hari tua (JHT), tetapi juga dapat
dipergunakan sebagai kartu belanja di pasar modern atau mini market, kartu tol
dan lain lain. “Kartu ini rencananya akan digunakan bulan depan, tapi sementara
baru digunakan untuk karyawan Jamsostek dahulu. Setelah dievaluasi, nanti
segera dipergunakan untuk seluruh peserta Jamsostek,” kata dia.
Pengembangan
Saldo
Saat ini
Jamsostek juga telah memberikan pengembangan saldo JHT kepada peserta di atas
dua digit, yaitu sekitar 12 sampai 15 persen. Ini tentu lebih besar jika
dibandingkan dengan tabungan deposito yang hanya mendapatkan pengembangan
sebesar 1 digit atau 5 persen.
“Jadi
kami sarankan kepada peserta untuk tidak terburu buru mengambil JHT ketika
mengalami PHK, lebih baik yang bersangkutan disarankan untuk melanjutkan
kembali JHT ketika kembali mendapatkan pekerjaan,” kata dia.
Pada
kesempatan yang sama, Kepala Kantor PT Jamsostek Wilayah Sumatera Bagian
Selatan (Sumbagsel), Iwan Kusnawan, mengatakan, kegiatan pemberian manfaat
tambahan seperti medical check up kepada peserta Jamsostek pada tahun ini sudah
delapan kali dilaksanakan di wilayah Sumbagsel.
"Alhamdulillah
program ini disambut baik oleh tenaga kerja dan perusahaan peserta, kegiatan
seperti ini 100 persen dibiayai Jamsostek," Iwan menambahkan.
Menurut
Iwan, saat ini kepesertaan Jamsostek di wilayah Subagsel hampir dua juta orang,
terdiri dari peserta aktif dan nonaktif. Sedangkan perusahaan aktif sekitar
21.516. “Data tersebut dihitung per 30 September 2013. Sementara pada tahun ini
penambahan target peserta sebanyak 289.870, namun baru terealisasi sebanyak
131.076,” kata dia.
Sedangkan
target perusahaan di 2013 sebesar 2.278.000. Namun baru terealisasi 1.578.000.
Meski demikian, Iwan optimistis dengan sisa waktu tiga bulan target bisa
tercapai. “Ini terlihat dari indikasi tingkat kerja sama dengan pemda,
asosiasi-asosiasi, Kejaksaan Agung, serikat pekerja, dan serikat buruh.
(beritasatu.com)
No comments:
Post a Comment