Pemerintah
menargetkan 140 juta peserta pada tahap awal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan beroperasi, mulai 1 Januari 2014. Sedangkan untuk penjaminan
kesehatan seluruh rakyat Indonesia, ditargetkan pada 1 Januari 2019.
Hal itu
disampaikan Presiden saat mencanangkan BPJS di Sekolah Pembentukan Perwira
(SETUKPA) Jalan Bhayangkara, Kecamatan Gunung Puyuh, Sukabumi, Jabar, Senin
(21/10).
Presiden
menjelaskan, dengan kehadiran BPJS Kesehatan, maka mulai 1 Januari 2014,
pemerintah akan memberikan pelayanan kepada 140 juta peserta, antara lain untuk
86,4 juta jiwa kepesertaan Jamkesmas, 11 juta jiwa untuk Jamkesda, 16 juta
peserta Askes, 7 juta peserta Jamsostek, dan 1,2 juta peserta unsur TNI dan
Polri. Pada tahap kedua tanggal 1 Januari 2019, seluruh rakyat Indonesia akan
secara otomatis menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Presiden
menginstruksikan untuk memastikan suksesnya operasional BPJS kesehatan tanggal
1 Januari 2014 mendatang, yang sudah tinggal 2 (dua) bulan. “Kalau pelu bikin
Posko bekerja siang dan malam, sehingga tanggal 1 Januari, apa yang kita
rencanakan bisa dilaksanakan,” ujar Presiden SBY.
Kepala
Negara juga meminta agar dioptimalkan jaminan kesehatan bagi peserta Askes,
Jamsostek, Asabri, Jamkesmas, dan Jamkesda. “Pastikan proses transisi menuju
BPJS Kesehatan berlangsung lancar dan tidak menghambat layanan kesehatan yang
berkualitas,” perintah Kepala Negara.
Presiden
mengajak semua pihak bekerja keras untuk mencapai target pemenuhan jaminan
kesehatan bagi seluruh rakyat tahun 2019 mendatang. “Secara khusus saya
berpesan agar meningkatkan memberikan layanan kesehatan yang profesional,
santun, tanggap, informatif, dan bermartabat,” ujarnya.
Ia juga
mengajak semua pihak terkait untuk memberikan perluasan pelayanan kesehatan
yang makin merata, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat. Perlu juga perubahan
paradigma dari sekadar berobat gratis menjadi sehat secara gratis. "Untuk
itu, perbaikan layanan dan jaminan kesehatan serta kegiatan pembangunan
kesehatan lainnya kita sinergikan dengan perkembangan kependudukan, kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, kelestarian lingkungan hingga pembinaan budaya
dan paradigma hidup sehat," kata SBY.
Ia pun
menegaskan, perubahan PT Asuransi Kesehatan (Askes) menjadi Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dilakukan untuk mempercepat terselenggaranya
sistem jaminan sosial yang bersifat nasional bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Melalui BPJS Kesehatan, pemerintah ingin memberikan jaminan yang lebih luas
lagi bagi terpenuhinya kebutuhan kesehatan,” kata SBY. (www.metrotvnews.com)
No comments:
Post a Comment