Thursday, October 24, 2013

Negara Siap Jamin Kesehatan 140 Juta Penduduk



Pemerintah menargetkan 140 juta peserta pada tahap awal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan beroperasi, mulai 1 Januari 2014. Sedangkan untuk penjaminan kesehatan seluruh rakyat Indonesia, ditargetkan pada 1 Januari 2019.

Hal itu disampaikan Presiden saat mencanangkan BPJS di Sekolah Pembentukan Perwira (SETUKPA) Jalan Bhayangkara, Kecamatan Gunung Puyuh, Sukabumi, Jabar, Senin (21/10).

Presiden menjelaskan, dengan kehadiran BPJS Kesehatan, maka mulai 1 Januari 2014, pemerintah akan memberikan pelayanan kepada 140 juta peserta, antara lain untuk 86,4 juta jiwa kepesertaan Jamkesmas, 11 juta jiwa untuk Jamkesda, 16 juta peserta Askes, 7 juta peserta Jamsostek, dan 1,2 juta peserta unsur TNI dan Polri. Pada tahap kedua tanggal 1 Januari 2019, seluruh rakyat Indonesia akan secara otomatis menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Presiden menginstruksikan untuk memastikan suksesnya operasional BPJS kesehatan tanggal 1 Januari 2014 mendatang, yang sudah tinggal 2 (dua) bulan. “Kalau pelu bikin Posko bekerja siang dan malam, sehingga tanggal 1 Januari, apa yang kita rencanakan bisa dilaksanakan,” ujar Presiden SBY.

Kepala Negara juga meminta agar dioptimalkan jaminan kesehatan bagi peserta Askes, Jamsostek, Asabri, Jamkesmas, dan Jamkesda. “Pastikan proses transisi menuju BPJS Kesehatan berlangsung lancar dan tidak menghambat layanan kesehatan yang berkualitas,” perintah Kepala Negara.

Presiden mengajak semua pihak bekerja keras untuk mencapai target pemenuhan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat tahun 2019 mendatang. “Secara khusus saya berpesan agar meningkatkan memberikan layanan kesehatan yang profesional, santun, tanggap, informatif, dan bermartabat,” ujarnya.

Ia juga mengajak semua pihak terkait untuk memberikan perluasan pelayanan kesehatan yang makin merata, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat. Perlu juga perubahan paradigma dari sekadar berobat gratis menjadi sehat secara gratis. "Untuk itu, perbaikan layanan dan jaminan kesehatan serta kegiatan pembangunan kesehatan lainnya kita sinergikan dengan perkembangan kependudukan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kelestarian lingkungan hingga pembinaan budaya dan paradigma hidup sehat," kata SBY.

Ia pun menegaskan, perubahan PT Asuransi Kesehatan (Askes) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dilakukan untuk mempercepat terselenggaranya sistem jaminan sosial yang bersifat nasional bagi seluruh rakyat Indonesia. “Melalui BPJS Kesehatan, pemerintah ingin memberikan jaminan yang lebih luas lagi bagi terpenuhinya kebutuhan kesehatan,” kata SBY. (www.metrotvnews.com)

No comments:

Post a Comment