Tahun 2014
mendatang adalah tahun politik, pada tahun depan itu dijadwalkan pelaksanaan
Pemilu 2014. Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkap adanya perubahan mengejutkan
pada alokasi dana bantuan sosial (bansos) yang bakal dibagikan kepada
masyarakat menjelang tahun politik itu.
Peneliti
Indonesia Corruption Watch (ICW) Abdullah Dahlan di Kantor ICW, Jakarta, Selasa
(12/11/2013), mengungkapkan adanya lonjakan hingga 72,51% alokasi dana bansos
pada tahun anggaran 2013 ini dibandingkan tahun anggaran sebelumnya. Lonjakan
itu terdeteksi pada 15 kementerian yang dipimpin oleh menteri calon anggota
legislatif atau pun calon presiden.
Menurut
ICW, kecenderungan lonjakan anggaran bansos itu menunjukkan potensi pemanfaatan
dana APBN untuk modal pemenangan Pemilu 2014. Ada kecenderungan dana bansos
disalurkan ke golongan masyarakat tertentu yang memiliki relasi partai politik
dengan kepala daerah atau menteri di suatu kementerian.
Selain itu,
acara penyaluran penyaluran bansos juga kerap dimanfaatkan sebagai sarana
kampanye terselubung oleh menteri atau anggota DPR. “Ada juga modus pemotongan
dana bansos. Jika ini tidak diawasi integritas pemilu akan rendah, percuma saja
pemilu kalau hanya memastikan proses berjalan kalau tidak fair,” kata Abdullah.
Peneliti
Divisi Anti Korupsi ICW Almas Sjafrina memaparkan penelitian ICW menunjukkan
kenaikan alokasi dana bantuan sosial di Kementerian yang dipimpin oleh menteri
yang terdaftar di dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Pemilu Legislatif 2014. Total
dana bansos di 15 kementerian itu naik dari Rp40,30 triliun pada APBN 2012
menjadi Rp69,54 triliun pada APBN 2013 dan kemudian kembali meningkat menjadi
sekitar Rp82 triliun pada APBN-P 2013.
Peningkatan
paling signifikan terjadi pada anggaran bantuan sosial Kementerian Koperasi dan
UKM, Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Kementerian Kehutanan, Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pertanian, dan Kementerian
Pembangunan Daerah Tertinggal. Lima kementerian di atas dipimpin oleh menteri
yang terdaftar dalam DCT Pemilu Legislatif 2013 yaitu Menkop UKM Sjarif Hasan,
Menpora Roy Suryo, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Mentan Suswono, dan Menteri
PDT Helmy Faishal.
Perbandingan
APBN 2012 dan APBN 2013 menunjukkan bana bansos Kemenkop UKM naik dari Rp165,74
miliar menjadi Rp446,58 miliar, Kemenhut naik dari Rp100 miliar menjadi Rp200
miliar, sedankan Kemenakertrans naik dari Rp7,68 miliar menjadi Rp70,21 miliar.
Adapun dana bansos Kementerian Pertanian naik dari Rp5,32 triliun pada 2012
menjadi pada Rp6,03 triliun 2013, Kementerian PDT naik dari Rp511,45 miliar
pada 2012 menjadi Rp1,21 triliun 2013, sedangkan Kemenpora dari tidak
dianggarkan pada 2012 menjadi Rp608,65 miliar pada 2013. (www.solopos.com)
No comments:
Post a Comment