Seorang
balita penderita kanker hati dari keluarga miskin di Garut meninggal dunia
karena tak mendapatkan penanganan medis yang semestinya.
Fauzan
Ardana, balita berumur satu tahun, anak dari pasangan Indra Purba dan Desiana
warga Kampung Cicadas, Limbangan, Garut, sedianya harus dioperasi di RSUD
setempat karena kondisinya semakin memburuk.
Tubuh
mungilnya terus mengecil, sementara bagian hatinya membesar, bahkan nyaris
terlihat dari kulit perut.
Ayah Fauzan
yang berprofesi sebagai kernet bus jelas tak sanggup menyediakan biaya operasi
sebesar Rp 20 juta. Indra pun berniat mengajukan fasilitas Jamkesda. Namun
ironisnya, proses pengajuan kartu Jamkesda di tingkat desa dan kecamatan sangat
berbelit.
Akhirnya,
Fauzan pun tak kunjung dioperasi sampai ajal menjemputnya. Fauzan meninggal di
RSUD Garut, Minggu (10/11/2013), tepat pukul 07.30 WIB.
"Hampir
satu bulan saya mengurus Jamkesda. Taruh kata sudah memohon bahkan mengemis ke
aparat desa dan kecamatan agar cepat dibuatkan Jamkesda supaya anak saya cepat
ditangani," kata Indra sebelum prosesi pemakaman anaknya di masjid di
kampungnya.
Ibu Fauzan,
Desiana, tak mampu menyembunyikan kesedihannya saat jenazah korban dishalatkan.
Pecah tangis tak henti-hentinya sampai prosesi penguburan jenazah selesai.
Pihak
keluarga berharap nasib serupa tak menimpa keluarga miskin lainnya di Garut.
"Saya berharap pemerintah tak mempersulit proses Jamkesda karena bisa
berimbas pada penanganan pasien miskin seperti saya," harap Indra.
(regional.kompas.com)
No comments:
Post a Comment