Saturday, November 16, 2013

Saatnya Mengubah Persepsi Skeptis



Terbentuknya persepsi skeptis terhadap kinerja sebuah lembaga saat ini apalagi sebuah lembaga pemerintahan rasanya sudah jamak untuk dilakukan. Penyebabnya mungkin karena sudah tidak adanya kepercayaan dan adanya kekecewaaan yang sempat timbul dan makin lama menyebar baik lewat ucapan atau media.

Memang sulit untuk mengubah sebuah persepsi apalagi mengubah persepsi yang sudah dianggap buruk. Mungkin salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan memberikan bukti dengan mengubah sistem yang telah ada selama ini. Mengubah sistem apalagi bagi sebuah lembaga bukan perkara sekejap mata, semua butuh waktu yang cukup panjang dan biaya yang tidak murah. Tetapi, satu hal yang harus dipegang adalah memberikan kesempatan terhadap lembaga tersebut untuk berevolusi menjadi lebih baik.

Ingin menghilangkan persepsi skeptis, mungkin adalah salah satu misi dari BUMN yang bergerak di bidang asuransi kesehatan sosial ini. PT Askes yang sebentar lagi bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan ini, pada tanggal 14 November 2013 lalu meluncurkan sistem informasi manajemen yang secara langsung diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI DR Nafsiah Mboi.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) BPJS Kesehatan yang secara resmi beroperasi pada tanggal 1 Januari 2014 ini nantinya akan membatu masyarakat dalam segala urusan kesehatan. Direktur Utama PT Askes (Persero) mengungkapkan bahwa lembaganya saat ini masih mengembangkan SIM BPJS Kesehatan. Setidaknya ada 4 komponen dalam SIM BPJS Kesehatan yaitu Sistem Aplikasi, Infrastruktur & Jaringan Komunikasi Data, Manajemen Database, Operasional/SDM.

"Sistem berbasis IT dan komunikasi harus sudah diterapkan sebelum Askes bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan. Hal ini bertujuan agar program jaminan kesehatan untuk masyarakat luas bisa dilaksanakan dengan baik," ujar Menteri Kesehatan RI DR Nafsiah Mboi.

Pada sistem informasi yang masih dalam tahap pengembangan, untuk sistem aplikasi PT Askes (Persero) saat ini sedang membangun sebuah aplikasi untuk mendukung proses bisnis operasionalisasi BPJS Kesehatan seperti, Aplikasi Pemasaran, Kepesertaan, Kolekting Premi dan Laporan, Electronic Contract Management (ECM) sebagai bentuk proses penjanjian kerjasama dengan fasilitas kesehatan, P-care sebagai aplikasi yang akan digunakan di Fasilitas Kesehatan Primer di Puskemas dan dokter, Surat Eligibilitas Kepesertaan hingga aplikasi RS untuk sistem INA-CBG's, verifikasi, keuangan dan akuntansi, halaman isi Fasilitas Kesehatan Premier dan Datawarehouse & Business Intelegent Kepesertaan.

Infrastruktur dan jaringan komunikasi data yang digunakan sebagai pendukung SIM BPJS Kesehatan pun telah ditanam di seluruh kantor Divisi Regional, Kantor Cabang hingga Kantor Operasional Kabupaten/Kota PT Askes (Persero) dan telah terhubung data center kantor pusat dan beberapa data sudah dapat berjalan secara realtime online. Pembangunan infrastruktur dan jaringan komunikasi data hingga saat ini masih terus dibangun terutama untuk fasilitas kesehatan yang nantinya akan bekerja sama dengan PT Askes (Persero).

Ketiga, adalah kesiapan Manajemen Database yang telah dirampungkan dengan dibangunnya masterfile yang terpusat dan telah menampung 113 juta data penduduk yang akan menjadi peserta BPJS Kesehatan per 1 Januari 2014. Data penduduk tersebut terdiri dari peserta Askes Sosial, peserta Jamkesmas, TNI dan POLRI dan peserta Jamsostek. Sedangkan, untuk data kependudukan lainnya seperti Nomor Induk Kependudukan PT Askes (Persero) telah terkoneksi dengan ADMINDUK Kementerian Dalam Negeri.

Terakhir, Manajemen dan SDM PT Askes (Persero) pun sudah menyiapkan dan meng-upgrade para tenaga IT dan komunikasi untuk mendukung proses bisnis SIM BPJS Kesehatan nantinya.

"SIM BPJS Kesehatan ini harus menjadi lokomotif pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) secara keseluruhan. Sistem TI merupakan tulang punggung dalam pelaksanaan BPJS Kesehatan. Karena itu harus menjadi prioritas. Apabila sistem ini sudah dibangun, maka akan memudahkan pengintegrasian dengan program-program jaminan sosial lainnya, misalnya terkait masyarakat yang tergolong penerima besaran iuran (PBI) yang bisa berubah-ubah karena status sosial seseorang," jelas Dirut PT Askes (Persero) Fachmi Idris.

Seperti yang terlihat di atas memang pelayanan SIM BPJS Kesehatan yang rencananya akan hadir di tanggal 1 Januari 2014 belum tentu sepenuhnya 100% optimal karena semuanya masih ada kekurangan, membutuhkan kritik dan saran. Tetapi, setidaknya hadirnya SIM BPJS Kesehatan ini kita telah memberikan kesempatan bagi PT Askes (Persero) untuk bisa lebih baik, semoga. (nasional.kompas.com)

No comments:

Post a Comment