·
Hari
Kesehatan Nasional, Launching Kartu Jamksesda
Era baru
pelayanan kesehatan masyarakat penajam Paser Utara di bawah kepemimpinan Yusran
Aspar-Mustaqim dimulai. Ditandai dengan diterbitkannya Kartu Jamkesda yang
dilaunching Selasa (12/11) hari ini, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional.
Hanya saja,
untuk tahap awal kartu “sakti” ini baru dipegang masyarakat di Kecamatan Waru.
Sementara kecamatan lain, sebagian masih dalam tahap verifikasi data. “Tapi itu
tak lama, karena prosesnya sudah berjalan,” terang Kepala UPTD Jamkesda PPU dr
Lukas.
Dijelaskan
Lukas, sebenarnya Jamkesda bukan program baru. Tapi dalam konteks Kartu
Jamkesda, terdapat format dan konsep berbeda, karena sudah melalui proses
“reformasi”, sehingga memiliki benefit dan manfaat lebih. Ia memisalkan jenis
penyakit yang ditanggung lebih beragam. “Kanker pun dilayani,” kata Lukas.
Kartu
Jamkesda, lanjut Lukas, juga berguna sebagai filter bagi warga untuk memiliki
jaminan asuransi sosial ganda, seperti praktik yang terjadi selama ini.
Misalnya yang sudah memegang Jamkesmas atau Jamsostek, maka tidak bisa
mendapatkan Jamkesda. Bahkan, lewat Kartu Jamkesda ini, bisa mendeteksi apakah
sebuah perusahaan telah memberi hak karyawan berupa Jamsostek atau tidak.
“Itu akan
ketahuan saat proses verifikasi data. Karena prinsipnya, Kartu Jamkesda ini
adalah pegangan masyarakat yang belum ada tanggungan asuransi sosial,” urai
Lukas lagi. “Jadi kalau ada perusahaan yang nakal seperti itu, akan ditegur,”
sambungnya.
Untuk
mendapatkan Kartu Jamkesda ini, juga relatif mudah dan syaratnya sederhana.
Warga cukup datang ke Puskesmas setempat dengan membawa foto copy KTP, kartu
keluarga dan pas foto ukuran 2x3. Selanjutnya petugas di Puskesmas akan
memverifikasi hingga yang bersangkutan mendapatkan Kartu Jamkesda (alur
selengkapnya lihat infografis).
Selanjutnya,
setelah Kartu Jamkesda jadi, warga yang ingin berobat ke Puskesmas cukup
menunjukan kartu yang dimiliki. Sedangkan jika harus mendapat perawatan
lanjutan ke rumah sakit, cukup meminta surat rujukan dari Puskesmas. “Tapi ke
depan, prosedur rujukan akan kita benahi dengan sistem online. Jadi proses
pelayanan jadi lebih praktis,” jelasnya.
Ditambahkan,
untuk biaya pertanggungan, lewat Kartu Jamkesda juga sangat membantu, karena
menggunakan sistem paket, yang pagunya ditetapkan sesuai jenis penyakit.
Menilik data penduduk yang mencapai 178 ribu jiwa, proyeksi pada tahun 2014
nanti, setidaknya ada 110 ribu jiwa yang belum mendapat jaminan sosial.
Nah, jumlah
itulah yang akan ditanggung pemerintah. “Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 34
miliar. Jumlah itu kita hitung cukup untuk memberi pelayanan kesehatan
masyarakat secara layak. Dan selalu kita evaluasi tiap bulan untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada,” beber Lukas lagi. (www.kaltimpost.co.id)
No comments:
Post a Comment