Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini mengurus fasilitas
asuransi kesehatan untuk pegawainya. PT Asuransi Kesehatan (Askes) berharap
sesama perusahaan pelat merah jadi pihak awal yang serius mengintegrasikan
sistemnya dengan Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS).
Dari deklarasi dua bulan lalu, 140 BUMN sudah berkomitmen
mendukung BPJS. Namun kenyataannya, baru empat perusahaan negara yang
benar-benar menggabungkan asuransi karyawannya dengan Askes.
"Saat ini baru Bank Mandiri, PTPN X, Telkom, dan
Asabri, totalnya ada 186.430 orang," kata Direktur Utama Askes Fachmi
Idris di kantornya, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Askes sendiri saat ini mengelola 29,7 juta peserta asuransi.
Merujuk Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) BUMN itu akan
berubah status menjadi pelaksana tunggal BPJS bidang kesehatan.
Fachmi menagih janji BUMN lain yang dulu berkomitmen untuk
bergabung dengan BPJS. Sebab, dari perkiraan awal, ketika seluruh karyawan perusahaan
pelat merah ikut serta, maka bisa menambah 2,2 juta peserta. Otomatis,
ketersediaan dana untuk membiayai jaminan kesehatan universal ini semakin
besar.
"Diharapkan pada 2014 seluruh BUMN bisa bergabung,
belum termasuk anak usahanya," ujarnya.
Selain keikutsertaan, Fachmi mengatakan pihaknya sudah
menggandeng BUMN perbankan untuk mengelola pembayaran iuran BPJS. Kerja sama
sudah diteken dengan Mandiri, BNI, dan BRI.
Baru setelah BUMN terlibat, Askes meminta kesediaan
pemerintah daerah untuk menggabungkan program Jaminan Kesehatan Daerah
(Jamkesda) masing-masing ke layanan anyar ini. Fachmi menjamin pihaknya siap
mengelola lonjakan peserta asuransi dari yang biasa mereka tangani.
Sekarang, baru 107 kabupaten/kota yang data jamkesdanya akan
terhubung dengan BPJS. Dari program itu, akan ada tambahan peserta mencapai 3,4
juta jiwa. (www.merdeka.com)
No comments:
Post a Comment