Resepsi Pernikahan

Diceritakan dari Khalid bin Dzikwan bahwa Rabi’ binti Mu’azd bin Afra’ berkata, "Nabi mendatangiku pada saat pernikahanku. Dia duduk di karpet sebagaimana duduknya orang-orang yang berada di sampingku. Kemudian saya memerintahkan seorang budak untuk menabuh rebana dan mengenang orang tua kami yang meninggal saat perang Badar. Sembari mendengarkan mereka bernyayi ‘di antara kita’ ada Nabi yang mengetahui apa yang bakal terjadi di hari esok.”

Rasulullah berkata, “Jangan mengatakan hal seperti ini tapi katakanlah hal-hal yang lain.”[1]

Dalam riwayat lain dari Rabi’ disebutkan bahwa, "Rasulullah mendatangiku pada waktu pagi di bulan maduku. Pada saat itu, saya bersama dua budakku bernyayi dan mengenang leluhurku yang terbunuh dalam perang Badar. Sambil keduanya bernyayi 'di antara kita’ ada Nabi yang mengetahui apa yang bakal terjadi di hari esok.'”

Lalu Nabi berkata, “Jangan katakan hal seperti ini, karena yang tahu apa yang bakal terjadi di hari esok hanya Allah SWT.” [2]

Dikisahkan dari Aisyah bahwa Nabi Saw pernah bertemu dengan perempuan Anshar pada waktu mereka sedang melaksanakan resepsi pernikahan. Mereka bersenandung:

Saya hadiahkan seekor kambing

Digembalakan di rerumputan

Dan suamimu di kampung

Sementara dia [Rasulullah] tahu apa yang akan terjadi esok

Lalu Rasulullah mengingatkan, “Tidak ada yang mengetahui apa yang bakal terjadi di hari esok kecuali Allah SWT."[3]

Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah bertanya, "Apa yang mesti kamu lakukan agar perempuan ini bisa melaksanakan kewajibannya?"

Aisyah menjawab, "Saya akan menyerahkannya kepada suaminya."

Lalu Rasulullah kembali bertanya, "Apa tidak sebaiknya kamu mengutus seorang budak bersamanya untuk menabuh rebana dan bernyanyi."

Lantas Aisyah bertanya lagi, "Apa yang sebaiknya yang dinyanyikan oleh budak-budak itu nyanyikan?" Rasulullah Saw bertutur:

Kami mendatangi kalian

Kami mendatangi kalian 

Maka hormatilah kami niscaya kami akan mengormati kalian

Seandainya bukan karena gandum merah

Perempuan-perempuan kalian tak akan berisi 

---

[1]al-Bukhari, hal. 0147.

[2]Ibnu Majah, hal. 1897.

[3]Diceritakan oleh Imam al-Thabari dalam kitab ‘Shaghîr al-Ausat’ dengan sanad  yang Sahih. Juga lihat, Fath al-Bâri, vol. IX, hal. 111.