Tuesday, February 18, 2014

Akal yang Cerdas dan Pendapat yang Benar


Ummu Salamah memiliki wajah yang cantik, akal yang cerdas dan pendapat yang benar. Yang menunjukkan kecerdasan otaknya adalah isyaratnya kepada Nabi Saw saat perjanjian Hudaibiyah. Ketika Nabi Saw selesai dari urusan perjanjian bersama Quraisy di Hudaibiyah, beliau berkata pada sahabatnya, "Bangunlah, potonglah hewan qurban dan bercukurlah." Demi Allah, tidak ada yang bangkit seorang pun, sampai beliau mengulanginya tiga kali. Ketika tidak ada orang yang beranjak, Nabi Saw mendatangi Ummu Salamah dan menceritakan apa yang dia lihat.
Lalu Ummu Salamah berkata, "Wahai Nabi Allah, engkau suka akan hal itu? Keluarlah, lalu jangan bicara pada seorang pun sampai engkau sembelih untamu. Panggil tukang cukurmu agar dia mencukurmu."[1]
Lantas Nabi Saw keluar dan tidak bicara pada satu orang pun. Beliau langsung menyembelih untanya, memanggil tukang cukur untuk mencukurnya. Ketika para sahabat melihat itu, mereka bangkit, menyembelih kurbannya, dan sebagian mencukur sebagian yang lain sampai sebagian mereka nyaris membunuh sebagian yang lain karena gundah.[2]
Di sini jelas keutamaan Ummu Salamah dan kecerdasan otaknya sehingga Imam al-Haramain berpendapat, "Kami tidak mengenal wanita yang mengisyaratkan satu pendapat, lalu pendapatnya benar, kecuali Ummu Salamah."[3]   

Tidak Mengecewakan Orang yang Meminta
Beberapa orang miskin yang memerlukan pertolongan datang kepada Ummu Salamah r.a. untuk meminta bantuannya. Seorang wanita yang dipanggil Ummu al-Husain berdiri dan berkata pada mereka, ”Keluarlah kalian.” Dengan kecerdasannya Ummu Salamah lalu keluar menemui jariyah yang telah mengusir orang-orang miskin itu dari rumahnya. Dia berkata, "Wahai jariyah, kenapa engkau ini? Berikan setiap orang walaupun dengan sebutir kurma yang kau letakkan di tangannya.”

Keinginan dan Keluarganya untuk Selalu Dekat kepada Allah SWT
Ketika turun firman Allah SWT,
 "(Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, Hai Ahlul Bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah." (QS Hûd [11]: 73).
Rasulullah Saw mengumpulkan Hasan, Husain dan Fathimah ke dalam kamarnya. Setelah mereka berkumpul lalu beliau mengulang-ulang ayat yang mulia ini. Saat itu Ummu Salamah r.a. dan putrinya Zainab binti Abi Salamah sedang duduk tak jauh dari situ, maka menangislah Ummu Salamah. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis wahai istriku?”
Jawab Ummu Salamah, ”Wahai Rasulullah, engkau telah mengkhususkan mereka dan meninggalkan aku dan putriku.”
Lalu beliau berkata kepadanya, “Engkau dan putrimu termasuk Ahli Baitku.”[4]


[1]Fath al-Bari fi Syarh Shahih al-Bukhari (5/409).
[2]Al-Bukhari (2731-2732), Abu Dawud (2765), Ahmad (4/3328-331).
[3]Fath al-Bari fi Syarh Shahih al-Bukhari (5/410).
[4]Thabrani, Mu’jam al-Kabîr (24/281).

No comments:

Post a Comment