Diriwayatkan oleh seorang dari Tzad, "Aku mendatangi Ummu Salim al-Rasibiyah antara dzuhur dan ashar. Aku meminta izin padanya dan dia mengizinkan. Aku mendatanginya dan dia sedang melakukan shalat. Dia terus melakukan shalat dan tidak berpaling kepadaku sampai adzan shalat ashar lalu aku keluar dan shalat, kemudian kembali lagi.” Maka Ummu Salim mengucap, "Jika kau punya keperluan, jangan datang ke mari pada jam ini, karena orang yang meninggalkan shalat pada jam-jam ini, dia telah menyia-nyiakan dirinya."
Nasehat yang
Indah
Dituturkan oleh Utbah bin Shalih al-Hilali bahwa dirinya melihat seorang
wanita Arab di sebuah sumur milik Bani Adiy. Wanita itu dipanggil Ummu
Nahar al-Adawiyah. Dia berdiri di atas kuburan seorang laki-laki yang sedang dikubur. Dia bernasehat, "Wahai
manusia, kalian mendapat nikmat ditutupi oleh Allah SWT dan dari manusia mendapat tempat pensucian. Jauhilah kemewahan
karena itu bukan sifat orang yang cerdas. Kalian akan menampakkan kelalaian
dari hati kalian. Renungkanlah penduduk kuburan ini yang bisu dan gagu lalu
kembalikanlah dia kepada gambaran dalam ilusi kalian, kalian akan mencium
wanginya kehidupan. Serulah mereka, mereka akan mendengar. Bertanyalah pada
mereka, mereka akan memberitahu. Hiduplah dengan kematian mereka dan sadarlah
karena kelalaian mereka. Ambillah rasa takut
kalian dari rasa aman mereka, kehati-hatian kalian dari tertipunya mereka.
Lihatlah tulang belulang ini pada tubuh kalian, kehancuran pada rumah kalian.
Bagaimana tanah menghukum mereka, mereka tidak bisa bicara lagi, tidak bisa
mendengar lagi dan tidak bisa bergerak lagi. Semoga Allah merahmati orang yang
melihat lantas berpikir. Diberi nasehat lalu mengambil pelajaran dan yang beramal
untuk hari perhitungan serta takut pada siksa Allah.” Kemudian dia berkata:
Kematian
itu binasa dan tidak kekal pada seseorang
Dia
tidak mengira maut akan abadi
Wahai
maut, berapa banyak orang mulia kau buat sedih
Kerabat,
keluarga dan anaknya
Kemudian
dia berkata, "Semoga Allah memberikan rahmat-Nya pada kalian dan keinginan
yang mulia akan sampai pada kalian.”
Mintalah pada Tuhanmu
Dituturkan oleh Ubaidillah bin Muhamad al-Taimi bahwa temannya yang akrab dipanggil
Dhirar al-Thafawi bercerita kepadanya, "Seorang wanita dari sebuah kabilah
yang ahli ibadah yang akrab disapa Atikah menemuiku.” Atikah berkata,
"Wahai Dhirar, mintalah pada Tuhanmu dengan semua sarana yang kau miliki. Karena
kau akan dapati Dia akan memberikan semuanya. Dan semua kebutuhanmu akan datang
tanpa kau harus bersusah payah. Ketahuilah, di dunia orang-orang yang taat
tidak akan meraih kelezatan yang lebih manis dalam dada mereka daripada mencari
bekal karena Allah dalam mentaati-Nya dengan mendekati-Nya.”
Kata Atikah lebih lanjut, “Manisnya satu saat dari orang yang taat lebih
lezat di hati seorang murid daripada semua keindahan dan kelezatan yang
dikeluarkan ke dunia. Murid tidak akan mendapatkan kehilangan sesuatu yang dia
tinggalkan karena mengharap pahala dari Allah. Bersungguh-sungguhlah, saudaraku
sebelum kau tidak dapat bersungguh-sungguh. Segerakan sebelum lewat kesempatan
yang ada. Dunia itu tidak bagus untuk orang yang mengenalnya. Yang menempatinya
adalah para budak dan dari yang sedikit kalian akan mengetahui." Dhirar
berkata, "Dia diam lalu berdiri."
Dari Dzuhur Sampai Ashar
Abu Khalid al-Qurasyi berkata, "Kami meminta izin bertamu pada Alilah
binti al-Kamir yang merupakan wanita ahli ibadah. Saat itu waktu dzuhur. Dia
sedang shalat dan kami terus menunggunya sampai ashar. Setelah ashar, dia
mengizinkan kami masuk.” Abu Khalid dan kawan-kawan pun masuk dan berujar,
"Semoga Allah merahmatimu. Sejak dzuhur kami duduk menunggumu." Lalu Alilah
mengucap, "Subhanallah, antara dzuhur dan ashar kalian duduk dan tidak
shalat?" Abu Khalid dan kawan-kawan menjawab, "Tidak." Dia
berkata, "Aku tidak menyangka ada orang yang tidak shalat antara dzuhur
dan ashar." Lalu dia mengusir Abu Khalid dan kawan-kawan.
No comments:
Post a Comment