Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto
makin getol menyosialisasikan program BPJS kepada masyarakat untuk
mengoptimalkan kepesertaan pekerja sektor informal.Kabid
Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto, Yunan Shahada
mengatakan, potensi kepesertaan dari sektor informal sangat besar.
Potensi itu di antaranya dari kalangan pedagang kaki lima, penderes
nira, sopir dan pedagang di pasar tradisional.
"Kami sedang fokus
pada peningkatan jumlah peserta tenaga kerja yang melakukan pekerjaan
luar hibungan kerja. Apalagi program-program BPJS Ketenagakerjaan yang
ditawarkan mendapatkan respon positif dari mereka," katanya, Kamis
(29/5).
Yunan mengatakan, kepesertaan tenaga kerja informal hingga
saat ini tercatat sekitar 6.000 orang. Jumlah itu meningkat dibanding
kepesertaan pada tahun lalu yakni 3.286 orang. "Potensi ini yang kini
terus kami gali, selain mendorong perusahaan-perusahaan di wilayah kerja
kami untuk meningkatkan kepesertaannya," ujar dia.
Pekerja di
luar hubungan kerja atau sektor informal sekarang sangat mudah mengikuti
program BPJS Ketenagakerjaan. Mereka dapat mendaftarkan diri untuk
mendapatkan perlindungan dari risiko kecelakaan kerja (jaminan
kecelakaan kerja) dan kematian (jaminan kematian).
"Kami melayani peserta secara perorangan, tapi akan lebih baik bila mereka memiliki wadah atau paguyuban," katanya.
Dikatakan
untuk mendapatkan dua program perlindungan tersebut, calon peserta cuma
membayar iuran sebesar Rp 13 ribu per bulan. Manfaat yang diperoleh
pekerja, di antaranya untuk perawatan kecelakaan kerja di rumah sakit
kelas satu biaya sampai dengan Rp 20 juta. Mendapat santunan kematian
sebesar Rp 48 juta atau santunan cacat total sebesar Rp 56 juta sebagai
penggantian penghasilan yang hilang dan jaminan kematian di luar
hubungan kerja Rp 21 juta. (www.suaramerdeka.com)
No comments:
Post a Comment