Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi - inilahcom
Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi mengatakan ide Kartu Indonesia Sehat (KIS) oleh calon presiden Joko Widodo sudah termuat dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang sudah sejak Januari lalu berlaku di seluruh Indonesia.
Nafsiah menjelaskan dalam JKN penerima KIS yang dimaksudkan Jokowi sama artinya dengan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) yang merupakan fakir miskin dan orang-orang tidak mampu.
"Yang mungkin dia maksud dengan kartu Indonesia sehat itu sama dengan PBI, mungkin maksudnya yang PBI itu yang mau diberi kartu indonesia sehat," kata Menkes kepada INILAHCOM, usai jumpa pers tentangpemasanganPesan Kesehatan Bergambarpada Bungkus Rokok di gedung Kemenkes, Kamis (19/6/2014).
Peserta BPJS terdiri dari dua golongan, pertama adalah penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI) yang terdiri dari fakir miskin dan orang-orang tidak mampu, sedangkan kedua yaitu, bukan penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (Non PBI), yang terdiri dari pekerja penerima upah dan keluarganya, dan pekerja bukan penerima upah dan keluarganya.
"Kan dia bilang untuk yang tidak mampu, kalau di BPJS itu adalah PBI," ujar Nafsiah.
Nafsiah tidak mau mengomentari apakah KIS tidak perlu, karena BPJS dan JKN sudah mengatur jaminan kesehatan untuk fakir miskin dan tidak mampu. Dia hanya menegaskan siapa pun presiden terpilih harus menaati undang-undang.
"Kita ngomong baik-baik dulu. Mungkin kita harus saling ekspose, tapi begitulah perintah UU BPJS dan JKN," tandas Nafsiah Mboi.
Jokowi Widodo dalam debat Capres beberapa waktu lalu mengungkapkan, jika ia terpilih sebagai Presiden maka ia akan mengeluarkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk memastikan masyarakat seluruh Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan.[http://gayahidup.inilah.com]
No comments:
Post a Comment