WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Warga menunjukkan kartu peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang didapatnya usai mendaftar di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jalan Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2014). Ratusan warga rela antre berjam-jam untuk bisa mendapatkan kartu layanan kesehatan tersebut. Rata-rata setiap harinya BPJS Kesehatan melayani permohonan hingga 500 kartu. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Sebanyak 10.040 bilal mayit dan penggali kubur se-Simalungun akan didaftarkan menjadi peserta BPJS Kesehatan oleh Pemkab Simalunguntahun ini. Jika jadi, maka target 50 persen masyarakatSimalungun terdaftar menjadi peserta BPJS tercapai.
Bupati Simalungun JR Saragih, saat berada di Kantor BPJS Pematangsiantar, Senin (30/6/2014), menilai pekerjaan penggalian kubur dan bilal mayit tidak gampang dan tidak banyak yang berminat dengan pekerjaan itu.
"Anggaran untuk itu semuanya ditampung APBD, tanpa dibebankan kepada masyarakat. Selama saya dipercayakan memimpin Kabupaten Simalungun, semua anggaran itu menjadi tanggungan APBD. Tidak dibebankan kepada masyarakat. Kalau saya nanti tidak jadi bupati lagi, kita lihat saja nanti apakah program ini akan ditindaklanjuti," ujarnya.
Masih untuk tahun ini, pada tahap selanjutnya, petugas kesehatan dan pengurus rumah ibadah juga akan didaftarkan.
"Saat ini masih 35,81 persen masyarakat Simalungun yang terdaftar di BPJS. Kalau pengurus rumah ibadah, petugas kesehatan, bilal mayit dan penggali kubur didaftarkan masuk BPJS, tahun ini mencapai target 50 persen lebih," ujar JR.
Sebelumnya, Pemkab Simalungun juga telah memberikan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan bagi penyelenggara pemerintahan, baik pegawai non-PNS, hingga perangkat desa. (www.tribun-medan.com)
No comments:
Post a Comment