Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi memberikan sambutan saat launching Bridging System BPJS Kesehatan di RSCM, Jakarta, Kamis (3/7)
Hingga akhir Juni 2014, sebanyak 22 rumah sakit telah mengimplementasikanBridging System secara penuh untuk pasien BPJS Kesehatan. Dari jumlah tersebut, 8 rumah sakitnya berada di wilayah Jakarta, yaitu RS Cipto Mangunkusumo, RSUD Tarakan, RSUP Fatmawati, RS Haji, RS Kanker Dharmais, RS Jantung Harapan Kita, RSPI Sulianti Saroso, dan RSUP Persahabatan.
Sementara sisanya tersebar di seluruh Indonesia, seperti RSUD Margono Soekarjo (Purwokerto), RSUP Dr. Sardjito (Yogyakarta), RSUD Tugurejo (Semarang), RSUD Dr Muwardi (Surakarta), RSOP Dr Soeharso Surakarta, RS Hasan Sadikin (Bandung), RSUD Karawang (Karawang), RSUD Dr Soetomo Surabaya, RSUD Dr. W. Sudirohusodo (Mojokerto), RSUD Genteng Kab. Banyuwangi, RSUP Wahidin Sudirohusodo (Makassar), BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou (Manado), RSUD Arifin Achmad (Pekanbaru), dan RSU Adam Malik (Medan).
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan, dengan implementasi Bridging Systemini, proses antrian menjadi jauh lebih cepat karena registrasi peserta hanya pada sistem rumah sakit.
"Dengan sistem ini, peserta tidak perlu lagi mengantri di BPJS Kesehatan Center dan bisa langsung mendaftar di loket rumah sakit, jadi bisa lebih cepat mendapat pelayanan kesehatan," terang Fachmi Idris di acara launching Bridging System di RSCM, Jakarta, Kamis (3/7).
Berdasarkan data per 27 Juni 2014, dari 1.515 rumah sakit di Indonesia, sebanyak 22 rumah sakit dinyatakan siap mengoperasikan Bridging System secara lengkap (komprehensif). Sebanyak 1.239 di antaranya sudah meng-instal webservice lokal di server BPJS Kesehatan, sementara untuk implementasi bridging SEP-INA CBGs, sudah dilakukan oleh 1.178 rumah sakit
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi juga menyampaikan kebanggannya atas diterapkannya aplikasi Bridging System, sehingga pasien JKN tidak harus antri terlalu lama di rumah sakit.
"Pelayanan cepat ini sangat penting agar semua peserta JKN dapat segera memperoleh pertolongan atau pelayanan yang diperlukan dan merasa puas," ujar Nafsiah Mboi.
Ia juga berharap agar Bridging System ini bisa secepatnya dikembangkan oleh seluruh rumah sakit yang telah menjadi provider BPJS Kesehatan, terutama 36 rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan.
"Saya minta agar seluruh stakeholders JKN untuk mendorong rumah sakit lainnya agar melakukan hal yang sama dalam menjamin kecepatan pelayanan demi kesuksesan pelaksanaan JKN," tambah Menkes. (www.beritasatu.com)