Bisnis asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sedang muram. Pada semester pertama tahun ini, hasil investasi pengelola asuransi pelat merah itu melorot 9,76 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Tercatat hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan selama enam bulan pertama tahun ini sebesar Rp 8,2 triliun. Padahal, pada periode Januari-Juni tahun lalu, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan bisa mencapai Rp 9 triliun.
Kendati hasil investasi turun, Elvyn G. Masassya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, realisasi di medio tahun ini sudah mencapai 51,89 persen dari target tahun ini yakni Rp 15,8 triliun. "Lebih dari setengah target sampai akhir tahun," ujar Elvyn.
Jika target ini tercapai, artinya sepanjang tahun 2014, BPJS Ketenagakerjaan berhasil mengerek hasil investasinya 6,7 persen dari tahun lalu. Per Desember 2013, realisasi hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan sekitar Rp 14,8 triliun.
Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan Jeffry Haryadi, pernah mengatakan, merosotnya hasil investasi ini tak lepas darirebalancing instrumen investasi pasca perubahan status menjadi BPJS.
Dalam mengelola dana program jaminan sosial, regulasi pemerintah memberikan sejumlah limitasi dalam portofolio investasi yang membuat BPJS harus mengatur ulang penanaman dana yang dikelola. Ambil contoh, penempatan dana dari jaminan kecelakaan kerja akan lebih banyak difokuskan ke instrumen deposito dan obligasi.
Nah, biasanya di kuartal II, perolehan hasil investasi bisa menyumbang 40 persen dari target pencapaian tahunan. Tapi setelah rebalancing instrumen investasi, kontribusinya turun menjadi 30 persen.
Hasil investasi di semester pertama tahun ini berasal dari dana kelolaan sebesar Rp 167 triliun. Angka ini naik Rp 8 triliun atau 5,03 persen dari perolehan dana kelolaan di kuartal pertama tahun ini yakni Rp 159 triliun.
Hingga tutup tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan dana kelolaan sebesar Rp 186 triliun. Tahun lalu, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan hanya Rp 149 triliun. Instrumen obligasi diperkirakan masih jadi penyumbang terbesar dalam penempatan dana kelolaan BPJS yakni di kisaran 40 persen. Sisanya adalah deposito dan saham.
Elvyn optimistis dengan target-target yang di pasang oleh perusahaan. Ia yakin, hasil pemilu presiden bisa mendongkrak pasar saham. Alhasil, imbal hasil investasi pun akan membesar.(bisniskeuangan.kompas.com)
No comments:
Post a Comment