BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Banyak
orang berpikir kompensasi itu sebagai uang, yang diterima dalam bentuk
upah, gaji, dan insentif. Pengeluaran tunai ini merupakan bagian yang
paling besar dari biaya kompensasi yang dikeluarkan oleh pemberi kerja.
Tunjangan dan jasa disebut juga proteksi atau kompensasi tidak langsung
yang diberikan/disediakan oleh perusahaan. Jenis proteksi atau
kompensasi tidak langsung ini hamper mencapai 55 % dari rata – rata
biaya kompensasi perusahaan, dan bahkan dikebanyakan Negara – Negara
industri maju dengan persentase lebih tinggi
Pada
lima tahun yang lalu, tunjangan dan jasa hanya dianggap sebagai jaminan
pelengkap sebab tunjangan ini relatif tidak berarti atau kecil sebagai
komponen kompensasi. Pada awal tahun 1940, setelah perang dunia II
mendorong pemerintah di berbagai Negara untuk mengatur kenaikan upah dan
gaji. Untuk mendapatakan dan mempertahankan para pekerja selama perang,
banak perusahan menambah atau meningkatkan jumlah tunjangan. 50 tahun
kemudaian setelah perang dunia II, penggunaan tenaga kerja terkait
dengan tunjangan dan jasa, dan terus berkembang hingga saat ini. Untuk
mengetahui perkembangan tunjangan dan jasa, dapat diketahui dari
beberapa tunjangan yang diberikan oelh suatu perusahaan kepada
pekerjanya.
BAB II
ISI
2.1. Pengertian Proteksi
Proteksi
merupakan sistem perlinduangan berupa kompensasi yang tidak dalam
bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung, yang diterapkan
oelh prusahan kepada pekerja. Proteksi ini dengan memberikan
rasa aman, baik dari sisi financial, kesehatan, maupun keselamatan
fisik bagai pekerja sehingga pekerja dapat beraktivitas dengan tenang
dan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningaktan nilai tambah
perusahaan.
Proteksi
atau perlindungan pekerja merupakan suatu keaharusan bagi perusahaan
yang diwajibkan oleh pemerintah melalui peraturan perudang – udangan.
Dalam melaksanakan program prteksi, banyak perusahaan
bekerja sama dengan perusahan asuransi yang memberikan peranggungan
terhadap kemungkinan timbulnya masalah kesehatan, financial atau masalah
lainnya yang dihadapi atau dialami oleh pekerja dan kelurganya di
kemudian hari. Praktisnya, pemberian proteksi ini kualitasnya tidak sama
diantara masing – masing pekerja, tergantung dari kedudukan dan tangguang jawab mereka masing – masing .
2.2. Faktor – Faktor Yang Menentukan Proteksi
Pemberian proteksi diantara masing – masing karyawan dipengaruhi oleh berbagai Faktor yaitu :
- Responsibility ( Tanggung Jawab)
Semaikin tinggi jabatan seorang karyawan dalam suatu perusahan, semakin besar pula tanggung jawab yang diembannya. Seorang CEO,
sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan, mengeban tanggung jawab
paling besar terhadap kelangsugan usaha perusahan. Semakin tinggi
tanggung jawab yang diemban oelh seorang, semakin tinggi pula proteksi
yang diberikan oleh perusahaan. Sebagai contoh, Seorang Manager Treasury
atau Branch Manger pada Bank memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi
dari pada Dealer yang bertugas di Dealing Room. Oleh karena itu, tingkat
proteksi yang diberikan oleh perusahaan kepada Manager Treasury atau
Branch Manager lebih tinggi dari Dealer, Mislanya dari Kualitas
tunjangan kesehatan.
- Skill (Keahlian)
Untuk
kelangsungan usaha perusahaan, perusahaan membutuhkan karyawan yang
memiliki keahlian khusus. Misalny, untuk bidang informasi, perusahaan
membutuhkan tenaga akhli dibidang informasi teckhnologi yang menguasai
teknologi computer. Keahlian mereka sangat spesifik, sehingga
untuk mempertahankan agar mereka tetap bekerja di perusahaan tersebut,
perusahaan menerapkan program proteksi yang layak dan bahkan kadang –
kadang diatas rata – rata yang mampuh diberikan pesaing. Program
proteksi yang diterapkan kepada pekerja yang memiliki keahlian khusus
akan lebih tinggi dibangingkan dengan pekerja yang tidak memerlukan
keahlian khusus, misalnya pekerja administrasi
- Mental Effort (kerja Otak / Mental)
Karyawan
yanglebih mengandalkan kemapuan kerja otak atu mental, misalnya analis,
programmer, marketer, atau akuntan. Kelas pekerja seperti ini sering
disebut dengan “White Collar” kelas pekerja ini biasanya memeperoleh
tingkat proteksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas pekerja
yang lebih mengandalkan kekuatan fisik (Blue Collar)
- Physical Effort (Kemampuan Fisik)
Karyawan
yang lebih mengandalakan kekuatan fisik (Blue Collar), misalnya satuan
pengaman (Satpam), petugas kebersihan atau pekerja bangunan. Biasanya
proteksi yang diberikan oleh perusahaan kepada mereka lebih difokuskan
dalam bentuk perlindungan atas keselamatan kerja.
- Work Condition (Kondisi Kerja)
Kondisi
kerja yang diharapkan oleh pekerja untuk satu bidang industri sering
kali berbeda. Sebagai contoh, kondisi kerja bagi pekerja dibidang
perminyakan, yang bekerja di lepas pantai akan berbeda dengan kondisi
kerja di darat. Semakin berat kondisi kerja yang dihadapi oleh pekerja,
semakin tinggi program proteksi yang diterapkan.
- Government Rule (Peraturan Pemerintah)
Pemerintah
sebagai regulator biasanya membuat peraturan yang mengharuskan
pengusaha atau perusahaan untuk memberikan perlindungan yang memadai
bagi pekerja. Sebagai contoh, pemerintah mengaharuskan perusahaan
memberikan perlindungan bagi pekerja melalui jaminan asuransi tenaga
kerja atu yang dikenal dengan jamsostek. Melalui jaminan asuransi
tersebut, pekerja yang di PHK, pekerja yang mengalami kecelakaan selama
bekerja, atau yang sakti akan memperoleh santunan yang layak dari pihak
asuransi. Selain itu, pemerintah juga mewajibkan perusahaan untuk
memberikan hak cuti bagi penyegaran fisik dan mental pekerja.
2.3. Santunan Sebagai Proteksi
- Peranan Imbalan Tidak Langsung
Imbalan
tidak langsung adalah imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawan yang tidak dikatikan dengan kinerja karyawan. Imbalan tidak
langsung dapat dikelompokan dalam 2 (dua) bagian, yaitu Imbalan yang
disyaratkan oleh ketentuan perundangan – undangan, seperti jaminan
keamana, keselamatan dan kesehatan, dan Santunan. Imbalan tidak langung
dapat berperan dalam
-
- Pencarian Tujuan Sosial atau Masyarakat
- Pencapaian Tujuan Perusahaan
- Pencapaian Tujuan Karyawan
- Pemberian Jaminan Asuransi
Resiko
financial yang dihadapi oleh karyawan dan keluarga mereka dapat disebar
atau dibervarifikasi melalui lembaga asuransi. Apabila resiko yang
ditanggung tersebut benar – benar terjadi, maka perusahan asuransi akan
memberikan jaminan atau pertanggungan kepada pekerja sesuai dengan
jumlah polis ang telah disepakati. Jaminan asuransi yang dapat diberikan
kepada karyawan antara lain :
-
- Asuransi Kesehatan
Asuransi
Keseahtan dapat berbentuk asuransi kesehatan umum, asuransi mata,
asuransi gigi, dan asuransi kesehatan mental. Asuransi akan menanggung
biaya – biaya tersebut sampai dengan jumlah tertentu. Hal ini akan
memberikan rasa aman bagai karyawan karena mereka tidak perlu
mengeluarkan dana secara penuh untuk proses penyembuhan. Premi yang
dibayar perusahaan kepada perusahaan asuransi dipotong dari gaji
karyawan setiap bulan dengan persentase tertentu.
-
- Asuransi Medis
Asuransi
medis membayar berupa biaya untuk pengobatan, kecelakaan, dan biaya
rawat inap di rumah sakit sampai pada batasan atau besarnya polis.
Sebagai tambahan, kebanyakan polis berisi daftar jaminan. Daftar ini
menetapkan penyakit, kecelakaan, atau biaya opname yang ditanggung dan
berapa biaya yang akan dibayar. Sebaliknya penanggung setuju untuk
membayar semua atau sebagian biaya yang dikeluarkan (tergantung
kesepakantan antarperusahaan dengan asuransi).
-
- Perawatan Yang Diatur
Pemeliharaan
kesehatan melalui HMO (Health Maintenance Organization) jika organisasi
ini ada di daerah mereka dan pemberi kerja menawarkan bentuk manfaat
pemeliharaan kesehatan lainnya. HMO adalah oraganisasi yang menyediakan
fasilitas dan dokter mereka sendiri.
-
- Jenis kesehatan Lain seperti
· Asuransi penglihatan
Perawatan mata yang mencakup pengujian dan kacamata adalah suatu jenis jaminan yang sedang berkembang.
· gigi,
Polis asuransi gigi lingkupnya cenderung menjadi kecil. Di samping sudah dikurangi oleh ketentuan asuransi perusahaan
· kesehatan mental
Jaminan
asuransi kesehatan mental adalah untuk membayar psikiater oleh
penyuluhan (konseling). Walaupun kebanyakan polis mempunyai batas
khusus, kelihatannya ini cenderung akan menjadi asuransi kesehatan
mental yang diadakan oleh perusahaan
-
- Asuransi Jiwa
Asuransi
jiwa berbeda dengan asuransi kesehatan, dimana asuransi jiwa hanya
menganggung diri pribadi karyawan. Pemberian asuransi jiwa akan dapat
memberikan rasa aman bagi pekerja dalam bentuk proteksi polis kepada
keluarga karyawan apabila terjadi kecelakan kerja yang dapat
menghilangkan nyawa karyawan atau karyawan mengalami cacat permanent
sehingga tidak dapat bekerja secara permanent
-
- Asuransi Karena Ketidak mampuan Fisik atau Mental Karyawan
Apabila
karyawan mengalami ketidak mampuan fisik atau mental sehingga tidak
dapat bekerja secara penuh, secara ekonomis perusahaan tidak mungkin
membiayai karyawan yang tidak produktif. Oleh karena itu, perusahan
mengikutsertakan karyawan dalam program asuransi
-
- Jaminan Asuransi Lain
Program
kelompok membuat beberapa perusahan untuk menyediakan berbagai program
asuransi yang lain. Asuransi yang sah menurut undang – undang memberikan kemudahaan kepada karyawan
- Jaminan Keamanan Karyawan
Disamping
mengikutsertakan pekerja dalam program asuransi, terdapat program –
program non-asuransi yang dapat memberikan jaminan keamanankepada
pekerja. Program ini dapat memberikan keuntungan bagi karyawan, baik
sebelum masa pension maupun pada saat pensuin. Program nonasuransi yang
dapat diadopsi oleh perusahaan adalah :
-
- Jaminan Terhadap Pendapatan Atas Pekerjaan
Kehilangan
pekerjaan (baik karena PHK atau sebab lain) akan memberikan dampak
buruk bagi ekonomi rumah tangga karyawan. Dampak buruk ini dapat
diminimalisir dnegan menerapkan program jaminan pendapatan bagi pekerja.
-
- Jaminan Pensiun
Pensiun
diberikan bagi karyawan yang telah bekerja di perusahaan untuk masa
tertentu. pensiun merupakan salah satu program perusahaan dalam rangka
memberikan jaminan keamana financial bagi karyawan yang sudak tidak
produktif.
· Membuat Program Pensiun
· Pensiun Dini
· Penasehat Pensiun
-
- Masa Persiapan Pensiun
Perusahaan
umumnya menetapkan batas usia pension bagi karyawan. Umumnya, karyawan
akan pension dari perusahaan pada usia 55 tahun. Biasanya, sebelum
mencapai usia pension tersebut, perusahan melaksanakan program yang
disebut Masa Persiapan Pensiun.
-
- Lembaga Dana Pensiun
Dalam
rangka menjalankan program pension yang ditetapkan oleh perusahaan,
perusahaan dapat membentuk suatu lembaga yang mengurus pension karyawan ,
yang sering disebut dengan Dana Pensiun
- Tujangan Berupa Istirahat Kerja
Beberapa bentuk Istirahat Kerja adalah :
-
- Istirahat Selama Jam Kerja
Beberapa
bentuk tunjangan istirahat kerja umumnya ditemi selam jam kerja,
seperti waktu istirahat, waktu makan, dan waktu untuk melaksanakan
Ibadah. Istirahat dari kegiatan fisik dan mental akan dapat
mengembalikan kembali kesegaran dan energi pekerja sehingga meraka dapat
meningkatkan produktivitas kerja.
-
- Cuti Sakti
Memberikan
kompensasi kepada pekerja bila dia tidak bekerja dikarenakan sakit.
Kebanyakan kebijakan cuti memberikan kompensasi penuh bagi sejumlah
khususnya sakit yang diizinkan, biasanya sampai kira – kira 12 hari
pertahun
-
- Cuti dan Liburan
Perusahaan
menerapkan kebijakan memberikan cuti dan liburan kepada karyawan selama
beberapa hari dalam satu tahun dan memberikan keompensasi kepada meraka
selama masa tersebut.
-
- Bebas Dari Kejadiran
Bebas
dari kehadiran biasanya diberikan dalam hal karyawan (wanita) sedang
hamil, sakit yang memerlukan istirahat tambahan, tugas pengadilan dan
lain – lain.
-
- Asuransi Pengangguran
Tunjangan
pengangguran tidak berarti untuk semua karyawan yang dilepas, hanya
mereka yang diberhentikan bukan karena kesalahan mereka sendiri.
- Tunjangan Berupa Pengaturan Kerja
Beberapa bentuk dari tunjangan penaturan kerja adalah :
-
- Waktu kerja yang lebih pendek
Beberapa
perusahaan yang telah menerapkan kebijaksan waktu kerja yang lebih
pendek dan berhasil meningkatkan produktivitas kerja.
-
- Fleksibilitas Waktu
Fleksibilitas
waktu adalah kebijakan perusahaan untuk memberikan kebebasan bagi
karyawan untuk memulai dan mengakhiri aktivitas kerja, sepanjang telah
memenuhi jangka waktu kerja tertentu.
-
- Pembagian Kerja
Pembagian
kerja merupakan program kerja yang diterapkan perusahaan dengan
menempatkan satu atau lebih karyawan untuk mengerjakan pekerjaan yang
sama, tetapi pada jam kerja yang berbeda, bahkan bias pula pada hari
sabtu atau minggu yang berbeda
- Berapa Bentuk Santunan Pekerja
Beberapa
perusahaan memberikan berbagai bentuk santunan kepada karyawan, yang
merupakan strategi dari divisi SDM dalam rangka meningkatkan loyalitas
dan produktivitas karyawan. Berapa bentuk santunan yang umumnya
diberikan adalah :
-
- Santunan Pendidikan
Beberapa
perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM memberikan santunan
dalam bentuk biaya pendidikan bagi karyawan yang memenuhi kulifikasi
tertentu
-
- Santunan Keuangan
Salah satu program pemberian satunan kepada karyawan adalah memberikan diskon (potongan Harga) kepada karyawan.
-
- Santunan Sosial
Beberapa
perusahaan juga memberikan santunan kepada karyawan yang menghadapi
permasalahan individu maupun keluarga dalam hal mereka mengadapi
permasalahan ketergantungan alkohol, narkotika atau malalah keluarga
lainnya. Permasalahan ini berdampak serius terhadap kinerja kayawan.
Salah satu contoh santunan sosial dari Perusahaan yaitu :
· Pengasuhan Anak
Pengasuhan
anak adalah tanggung jawab bersama. Saat ini makin banyak perusahaan
memberikan berbagai jenis bantuan pengasuhan anak kepada pekrja mereka
· Perawatan Lansia
Bantuan – bantuan yang diberikan berkisaran dari program penyediaan informasi, hingga asuransi perawatan khusus
· Bantuan Relokasi dan Perumahan
Sejalan
dengan terus meningkatnya biaya perumahan, makin banyak perusahaan
mempertimbangakan perumahan sebagai suatu tunjangan kepada pekerja
- Masalah Administratif
Walaupun
perusahaan – perusahaan cenderung memandang kompensasi tidak langsung
sebagai suatu imbalan, para penerimanya tidak selalu melihatnya demikin.
Konflik seperti ini menyebabkan perusahaan menaruh perhatian terhadap
persoalan bagaimana mereka seharusnya mengelola paket – paket tunjangan
kompensasi tidak langsung kepada mereka :
-
- Menetapkan Paket Tunjangan
Paket tunjangan dipilih berdasarkan apa yang baik bagi pekerja maupun perushaan
-
- Menyediakan Fleksibilitas Tunjangan
Jika para pekerja dapat merancang sendiri paket – paket tunjangannya, maka mereka maupun perushaan akan selangkah lebih maju
-
- Mengkomunikasikan Paket Tunjangan
Dengan
mengomunikasikan paket tunjangan dan menyediakan fleksibilitas
tunjangan, citra positif kompensasi secara tidak langsung dapat
ditingkatkan
-
- Mengelola dan Mengurangi Biaya Tunjangan
Kencenderungannya sangat jelas saat ini, makin banyak perusahaan mengurangi biaya tunjangan dan mengelola biayanya secara baik
2.4. Perlindungan, Keselamatan, Dan Kesehatan Pekerja
1. Pelindungan
a. Yang Berhubungan Dengan Masalah Keuangan
Perlindungan
yang berhubungan dengan masalah keuangan dilakukan melalui pemberian
berbagai santunan dalam bentuk santunan jaminan sosial, kompensasi
ketiadaan pekerja, biaya medis, dan kompensasi pekerja
b. Perlindungan Yang Berhubungan Dengan Keamana Fisik Karyawan
Dalam
rangak memberikan perlindungna terhadap keselamatan dan keamaan kerja,
pemerintah mengeluarkan peraturan perundang – undangan yang
mengharuskan perusahaan untuk memberikan fasilitas yang memadai demi
menjamin keamanan kerja serta memberikan jaminan finansial apabila
karyawan mengalami kecelakan kerja
2. Pengertian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Keselamatan
dan kesehatan kerja menunjuk kepada tradisi – tradisi fisiologis –
Fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan
kerja yang disediakan oleh perusahaan
3. Tujuan Dan Pentingnya Keselamatan Kerja
a. Manfaat Lingkungan Yang Aman Dan Sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan – kecelakaan kerja, penyakit, dan hal – hal yang
berkaitan dengan stress, serta mampu meningkatkan kulitas kehidupan
kerja para pekerja, perusahan akan semakin efektif. Peningkatan –
peningkatan terhadap hal ini akan mengasilkan :
· Mengingkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang
· Menginkatnya efisensi dan kualitas kerja yang lebih berkomitmen
· Menurunnya biaya – biaya kesehatan dan asuransi
· Tingkat Kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan klaim
· Felksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan
· Rasio seleski tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan
·
b. Kerugian Lingkungan Kerja Yang Tidak Aman dan Tidak Sehat
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian – kerugian akibat kematian dan kecelakaan di tempat kerja dan kerugian menderita penyakit – penyakit yang berkaitan dengan kondisi pekerjaan
4. Gangguan Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan kerja
Baik
aspek fisik maupun sosio-psikologis lingkungan pekerjaan membawa dampak
kepada keselamtan dan kesehatan kerja salah satunya sebagai berikut :
a. Kecelakaan – Kecelakaan Kerja
Perusahaan
– perusahaan tertentu atau departemen tertentu cenderung mempunyai
tingkat kecelakaan kerja yang lebih tinggi dari pada lainnya. Beberapa
karakteristik dapat menjelaskan perbedaan tersebut
· Kulitas Organisasi
Tingkat kecelakaan berbeda secara subtasial menurut jenis Industri
· Pekerja Yang Mudah Celaka
Sebagai
ahli menunjuk pekerja sebagai penyebab utama terjadinya kecelakaan.
Kecelakan bergantung pada perilaku pekerja, tingakt bahaya dalam
lingkungan pekerja, dan semata – mata nasib sial
· Pekerja Berperangai Sadis
Kekerasan di tempat pekerja meningkatkan dengan pesat, dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
b. Penyakit – Penyakit Yang Diakibatkan Pekerjaan
Sumber
– sumber potensial penyakit- penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
sama beragamanya seperti gejala – gejala penyakit tersebut.
· Kategori Penyakit Yang Berhubungan Dengan Pekerjaan
Dalam
jangak panjang, bahaya – bahaya di lingkungan tempat kerja dikaitkan
dengan kanker kelenjar tiroid, hati, paru – paru, otak, ginjal dan lain –
lain
· Kelompok – kelompok Pekerja Yang Berisiko
c. Kehidupan Kerja Berkualitas Rendah
Bagi
banyak pekerja, kehidupan kerja berkualitas rendah akan menyebabkan
oleh kondisi tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferesnis –
preferensi dan minat – minat tertentu seperti rasa tanggung
jawab, keinginan akan pemberdayaan dan keterlibatan dalam pekerjaan
tantangan, harga diri, pengendalian diri, penghargaan, prestasi,
keadilan, keamanan, dan kepastian
d. Stress Pekerjaan
Penyebab
umum stress bagi banyak pekerja adalah supervisor (atasan), salary
(gaji), security (keamanan), dan safety (keselamatan). Aturan – aturan
kerja yang sempit dan tekanan – tekanan yang tiada henti untuk mencapai
jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama stress yang
dikaitkan para pekerja dengan supervisor. Berikut ini salah satu
penyebab stress kerja yaitu :
· Perubahan Organisasi
Perubahan – perubahan yang dibuat oleh perusahaan biasanya melibatkan sesuatu yang penting dan disetai keridakpastian
· Tingkat Kecepatan kerja
Tingkat kecepatan kerja dapat dikendalikan oelh mesin atau manusia
· Lingkungna Fisik
Walaupun otomatisasi kantor adalah suatu cara meningkatkan produktivitas, hal itu juga mempunyai kelemahan – kelemahan yang berhubungan dengan stress
· Pekerja Yang Rentan Stres
Manusia memang berbeda dalam memberikan respon terhadap penyebab stress
e. Kelelahan Kerja
Adalah sejenis stress yang banyak dialami oleh orang – orang yang bekerja dalam pekerjaan – pekerjaan pelayanan
2.5. Strategi Meningkatkan Kualitas Kerja
Bila
penyebabnya sudak diidentifikasi, strategi – strategi dapat
dikembangkan untuk menghilangkan atu mengurangi bahaya – bahaya kerja.
Untuk menentukan apakah suatu strategi efektif atau tidak, perusahaan
dapat membandingkan insiden, kegawatan, dan frekuensi penyakit –
penyakit dan kecelakaan sebelum dan sesudah strategi tersebut diberlakukan
- Memantau Tingkat Keselamtan Dan Kesehatan Kerja
Mewajibkan
perusahaan – perusahaan untuk menyimpan catatan insiden – insiden
kecelakaan dan kasus penyakit yang terjadi dalam perusahaan. Perusahaan
juga mencatat tingkat kegawatan dan frekuensi setiap kecelakaan atu
kasus penyakit tersebut
-
- Tingkat Insiden
Indeks
keamanan industri yang paling ekspilist adalah tingkat insiden yang
menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu tahun
-
- Tingkat Frekuensi
Tingkat
frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan dan penyakit setiap satu juta
jam kerja bukan dalam tahunan seperti dalam tingkat insiden
-
- Tingkat Kegawatan
Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
-
- Mengendalikan Kecelakaan
Cara
terbaik untuk mencegah kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kerja
barang kali adalah dengan merancang lingkungan kerja sedemikian rupa
sehingga kecelakan tidak akan terjadi
-
- Ergonomis
Cara
lain untuk meningkatakan keselamatan kerja adalah dengan membuat
pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu melelahkan
-
- Divisi Keselamtaan Kerja
Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah pemanfaatan divisi – divisi keselamatan kerja
-
- Pengubahan Tingkah Laku
Mendorong
dilaksanakan kebiasaan kerja yang dapat mengurangi kemungkinan
kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang sangat berhasil
-
- Mengurangi Timbulnya Penyakit
Penyakit
– penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan jauh lebih memakan biaya
dan berbahaya bagi perusahaan dan para pekrja dibandingkan dengan
kecelakaan kerja
-
- Penyimpanan Catatan
Mewajibkan
perusahaan untuk setidak – tidaknya melakukan pemeriksaan terhadap
kadar bahan kimia yang terdapat dalam lingkunagan, dan menyimpan catatan
mengenai informasi yang terperinci tersebut
-
- Memantau Kontak Langsung
Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan penyakit – penyakit yang
berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan tempat kerja dari bahan
– bahan kimia atau racun satu pendekatan alternatifnya adlah dengan
memantau dan membatasi kintak langsung terhadapt zat – zat yang
berbahaya
-
- Penyaringan Genetik
Penyaringan genetic adalah pendekatan mengendalikan penyakit – penyakit yang paling ekstrim, sehingga sangat controversial
- Mengendalikan Stres Dan Kelelahan Kerja
Program
pelatihatn yang dirancang untuk membantu para pekerja mengatasi stress
yang diakibatkan oleh pekerja. Program ini disediakan untuk staf pngawasan,
staf professional, dan pegawai, dengan tujuan memperkenalkan bahan –
bahan, keahlian informasi, dan definisi peran pengawasan dan menajemen
-
- ningkatan Partisipasi Dalam Pengambilan Keputusan
Pentingnya kemampuan mengendalikan, atau setidaknya memprediksi apa yang akan terjadi di masa akan datang sangat disadari
-
- Strategi – trategi Manajemen Stres
Manajemen waktu dapat merupakan strategi yang efektif dalam mengatasi stress pekerjaan
- Mengembangakan Kebijakan – Kebijakan Kesehatan Kerja
Seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan meningkatnya tanggung jawab,
semakin banyak perusahaan mengembangkan pernyataan – pernyataan ini berkembang dari suatu kepedulian bahwa perusahaan – perusahaan harus proaktif menangani masalah – masalah kesehatan dan kesamatan kerja
- Menciptakan Program – Program Kebugaran
Perusahaan – perusahaan semakin memusatkan perhatian kepada usaha – usaha untuk menjaga agar para pekerja tetap sehat dari pada menolong mereka sembuh dari penyakitnya.
2.6. Pertimbangan Hukum
Kerangka kerja hokum bagi keselamatan dan kesehatan kerja dapat dibagi menjadi empat kategori yaitu :
- Occupation Safety And Health Administration
Mengharuskan
pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja tanpa memandang ukuran
perusahaan, pelaporan oleh perusahaan, dan penyelidikan terhadap
kecelakan kerja
- Program – Program Kompensasi Pekerja
Kopensansi
pekerja diciptakan utnuk memberikan bantuan keuangan bagi para pekerja
yang tidak mampu bekerja akibat kecelakaan dan penyakit tersebut
pembayaran kompensasi pekerja dalam kasus – kasus kecemasan, depresi,
dan kelainan mental yang berhubungan dengan pekerjaan
- Common- Law Doctrine Of Torts
Hukum
ini terdiri dari putusan – putusan pengadilan yang berkenaan dengan
tindakan – tindakan pelanggaran seperti cedera yang dialami seorang
pekerja akibat tindakannya sendiri cedera yang dialami seorang pekerja
akibat tindakannya sendiri atau akibat perbuatan pekerja lainnya, atau
bahkan konsumen, dan penyebabkan adanya tuntutan hokum kepada perusahaan
- Inisiatif – Inisiatif Lokal
Perusahaan – perusahaan perlu memperhatikan peraturan – peraturan local. Kadang – kadang, inisiatif – inisiatif lokal
ini memberikan sekilas tentang petunjuk yang akan dilakukan oleh
pemerintah daerah lain, atau bahkan pemerintah pusat dimasa datang
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari
pemampaan makalah ini kami dapat menyimpulkn bahwa proteksi atau
perlindungan perusahan terhadapt karyawan sangat penting dilakukan
proteksi atau perlindungan ini akan semakin mengingkatkan kesejahtraan,
kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan.
Keselamatan
kerja menunjuk kepada kondisi – kondisi fisiologis-fisikal dan
pisiologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang
disediakan oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan
– tindakan keselamatan yang efektif, maka tidak akan ada lagi
kecelakaan dalam pekerja hal ini akan lebih mempercepat kesejahtraan
karyawan yang nantinya juga berimbas pada hasil – hasil produksi perusahaan ini
Peranan
departemen sumber daya manusia dalam keselamatan kerja merupakan
peranan yang sangat vital dalam perusahaan, departemen inilah yang
merencanakan program keselamatan kerja karyawan sampi dangan
pelaksanaannya
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah sebagia berikut :
Perusahaan
dalam hal ini manajer SDM harus merencanakan atau membuat program yang
berkesinambungan mengenai keselamatan kerja karyawan. Perusahaan
hendaknya tidak tinggal diam apabila ditemukan terjadi kecelakaan pada
saat karyawan bekerja
Kecelakaan
pada saat bekerja merupakan resiko yang merupakan bagian dari
pekerjaan, untuk utu perusahaan hendaknya mencegah dalam hal ini
melakukan proteksi atau perlindungan berupa kompensasi yang tidak dalam
bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung, yang diterapkan
oleh perusahaan kepada pekrja. Proteksi atau perlindungan pekerja
merupakan keharusan bagi sebuah perushaan.
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-keselamatan-kerja/
No comments:
Post a Comment