Ketika mendengar nama Nusakambangan, yang terbayang di benak
kita adalah pulau penjara yang menebar teror dan rasa takut. Pulau yang
dijuluki Alcatraz Indonesia ini memiliki luas sekitar 210 kilometer persegi dan
dikelilingi Samudra Indonesia yang terkenal dengan keganasan ombaknya.
Nusakambangan terletak dua setengah kilometer ke arah selatan dari Cilacap,
Jawa Tengah. Sebagian besar pulau ini disesaki hutan belukar dengan aneka satwa
liar seperti harimau dan ular kobra.
Ketika Belanda berkuasa, pulau ini ditetapkan sebagai penjara
pulau oleh Departement van Recht en
Justitie (semacam Departemen Kehakiman) pada 1934. Belanda sengaja
menyiapkan pulau ini seperti penjara pulau Alcatraz di Teluk San Francisco,
Amerika Serikat. Untuk penjara yang paling mengerikan pada masanya itu, Belanda
punya satu tujuan saat membangun Nusakambangan membuang penjahat kakap yang
dijerat hukuman lebih dari lima tahun penjara. Model penjara inilah yang
diwariskan kepada pemerintah Indonesia ketika Indonesia merdeka.
Saat dibangun Belanda, Nusakambangan memiliki delapan penjara,
yakni Permisan, Gladakan/Nirbaya, Karanganyar, Batu, Glinger, Karangtengah,
Besi, dan Limas Buntu. Baru pada 1950 pemerintah Indonesia menambahkan lagi
sebuah penjara, yakni Kembangkuning. Sembilan penjara ini mampu menampung 7.200
orang. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, pemerintah Indonesia menyusutkan
daya tampung Nusakambangan menjadi 5.000-an orang saja. Jumlah penjaranya juga
menyusut tinggal empat, yakni LP Batu, LP Besi, LP Kembangkuning, dan LP
Permisan.
Pada 1969, Nusakambangan dengan empat penjara tadi dijadikan
tempat pembuangan tahanan politik. Nusakambangan bahkan pernah dijadikan tempat
mengurung para mahasiswa Institut Teknologi Bandung--Fajrul Rahman dan
kawan-kawan--yang menolak kepresidenan Soeharto pada 1980-an. Setelah peristiwa
G-30-S/PKI, tempat itu dihuni oleh 10 ribu tahanan politik. Bisa jadi inilah
rekor yang pernah dicatat Nusakambangan sebagai penjara paling angker. Terutama
LP Permisan, yang sampai saat ini belum tersentuh renovasi bangunan. Keruan
saja narapidana kasus korupsi Pande Lubis yang dikirim ke LP Permisan bulan
lalu syok berat.
LP Permisan pernah menyimpan cerita yang kemudian menjadi
legenda, yakni pelarian Jhony Indo. Kisah pelarian Jhony yang tertangkap lagi
oleh petugas LP akhirnya difilmkan beberapa tahun kemudian. Kusni Kasdut, yang
divonis hukuman mati pada awal 1980-an, juga alumni LP Permisan. Juga, si Robot
Gedek, yang melakukan kejahatan sodomi terhadap delapan bocah di bawah umur,
meringkuk di LP Permisan. Kini LP Permisan dihuni para koruptor yang dikirim
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Pergantian kekuasaan di Indonesia ternyata tak banyak
berpengaruh pada penjara pulau ini. Saat almarhum Baharuddin Lopa menjabat
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, pulau ini tak diubah statusnya sebagai pulau
tertutup. "Ada flora dan fauna langka yang sangat perlu
dilestarikan," kata Lopa waktu itu. Selain itu, Pulau Nusakambangan
merupakan tempat ideal bagi latihan ABRI. Keputusan itu dibuat setelah melalui
evaluasi empat menteri yang berkunjung ke Nusakambangan pada 8 Oktober 1988.
Keempat menteri itu adalah Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Negara Lingkungan
Hidup, Menteri Kehakiman, dan Menteri Kehutanan. Kemudian Menteri Pekerjaan
Umum, atas nama empat menteri itu, mengumumkan hasil evaluasi tadi.
Di pulau ini memang terdapat hutan tropis yang masih perawan dan
pelbagai jenis binatang yang telah jarang ditemukan di kawasan lain di
Indonesia. Di pulau itu terdapat antara lain kancil kijang, macan tutul, macan
kumbang, serta pelbagai jenis burung. Agar kelestarian lingkungan ini terjaga,
arus wisatawan ke Pulau Nusakambangan ditekan agar tidak merusak lingkungan.
Dikhawatirkan, para wisatawan akan merusak alam. Selanjutnya, mereka pasti akan
meretas hutan, membuka aneka fasilitas, dan/atau membuka kios di
kawasan-kawasan gua pulau itu.
No comments:
Post a Comment