Dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 mendatang, industri
asuransi jiwa di Indonesia harus siap. Hal ini karena industri asuransi jiwa
nasional harus bersaing dengan industri asuransi jiwa dari negara-negara
anggota ASEAN.
Ketua
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Benny Waworuntu menegaskan, siap atau
tidak, industri asuransi jiwa dalam negeri harus siap menghadapi MEA 2015.
"Siap
atau nggak siap mau nggak mau ya harus siap. Karena MEA 2015 semakin
dekat," kata Benny di Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Kelemahan
industri asuransi jiwa dalam negeri, kata Benny, tergantung persepsi. Permasahan
sebenarnya, menurut asumsinya adalah kemampuan setiap perusahaan yang belum
seragam.
"Kalau
masih lemah menurut saya sih tergantung kita melihatnya. Mungkin masalahnya
bukan lemah, tapi kemampuan setiap perusahaan belum seragam," ujarnya.
Benny
mengambil contoh, dalam hal sistem dan sumber daya manusia (SDM). Selain itu,
ada pula perusahaan yang memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan
investasi. Ada pula perusahaan yang beranggapan investasi dalam hal teknologi
informasi dan SDM.
"Jadi
memang tidak bisa dibilang siap atau tidak. Kita harus lihat
agreement-nya," kata Benny.
Terkait MEA
2015, Benny mengatakan hari ini pihak dari sekretariat ASEAN, Kementerian
Perdagangan, industri, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkumpul untuk
membicarakan hal tersebut. (bisniskeuangan.kompas.com)
No comments:
Post a Comment