Jumlah
keluarga miskin (Gakin) yang diajukan pemerintah kabupaten/kota untuk bisa
mendapatkan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) 2014 dinilai melebihi kuota.
Akibatnya Pemprov Jawa Timur dipastikan tak akan bisa mengcover keseluruhan
Gakin di Jatim. Apalagi jika sejumlah nama itu banyak yang belum masuk dalam
daftar penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Tapi
Pemprov Jatim tetap menyediakan anggaran untuk masyarakat yang namanya belum
masuk data Jamkesmas. Berdasarkan informasi, jumlah Gakin yang telah diajukan
ke pemprov mencapai 2,1 juta orang. Sedangkan anggaran yang disediakan hanya
sebesar Rp 59 miliar dan diperkirakan hanya bisa mengcover sekitar 707 ribu
Gakin yang tak masuk Jamkesmas. Artinya nanti ada sekitar 1,4 jutaan Gakin yang
tak mendapatkan Jamkesda.
Kepala
Dinas Kesehatan Jatim, dr Harsono saat ditemui LICOM di Grahadi, mengatakan
anggaran untuk Jamkesda 2014 nanti memang mengacu pada tahun 2013 sehingga tak
mungkin untuk 2,1 juta orang Gakin seperti yang telah diajukan kabupaten/kota
untuk Jamkesda tahun 2014 nanti. “Pengajuan Gakin yang mendapatkan Jamkesda
tahun 2014 nanti sedang diverifikasi. Karena jumlahnya (Gakin) kan harus
disesuaikan dengan anggaran yang ada,” terangnya.
Dia
menyebut, anggaran Jamkesda ini sendiri diberikan pada Gakin yang belum masuk
dalam program Jamkesmas. Artinya, Pemprov yang harus menalangi anggaran
pelayanan kesehatan gratis pada mereka. “Memang informasinya Jamkesda ini akan
tidak ada lagi pada tahun 2016. Ini karena pemerintah pusat akan memasukan
mereka semua dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dilaksanakan BPJS
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Karena itu nantinya Pemprov Jatim tidak
akan menganggarkan dana untuk Jamkesda lagi,” cetusnya.
Dikonfirmasi
terkait hal itu, Gubernur Jatim, Soekarwo menjelaskan bahwa Pemprov Jatim pada
tahun 2014 nanti menyediakan anggaran Kamkesda sebesar Rp 80 miliar.
Hitungannya, untuk Gakin sebesar Rp 59 miliar dan ditambahi dengan untuk
seniman sebesar Rp 21 miliar. “Gakin yang tercover dalam Jamkesmas sebanyak 14
juta orang, sedangkan yang gak dapat sebanyak 707 ribu orang. Maka yang tak
dapat ini akan dimasukkan dalam Jamkesda,” tegasnya.
Karena
Jamkesmas melebur ke BPJS, maka pihaknya mengajukan Gakin yang terkena penyakit
kronis seperti jantung dan cuci darah itu dimasukkan dalam BPJS. Selain itu,
pihaknya juga akan menambah anggaran khusus untuk 1000 orang gila yang
dipasung.
Terkait
nasib para Gakin yang tak masuk Jamkesmas dan harus ditalangi lewat Jamkesda,
dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk
membahas hal tersebut. (www.lensaindonesia.com)
No comments:
Post a Comment