Saturday, November 9, 2013

1,4 juta Keluarga Miskin Jatim Terancam tak Tercover Jamkesda

Jumlah keluarga miskin (Gakin) yang diajukan pemerintah kabupaten/kota untuk bisa mendapatkan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) 2014 dinilai melebihi kuota. Akibatnya Pemprov Jawa Timur dipastikan tak akan bisa mengcover keseluruhan Gakin di Jatim. Apalagi jika sejumlah nama itu banyak yang belum masuk dalam daftar penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

Tapi Pemprov Jatim tetap menyediakan anggaran untuk masyarakat yang namanya belum masuk data Jamkesmas. Berdasarkan informasi, jumlah Gakin yang telah diajukan ke pemprov mencapai 2,1 juta orang. Sedangkan anggaran yang disediakan hanya sebesar Rp 59 miliar dan diperkirakan hanya bisa mengcover sekitar 707 ribu Gakin yang tak masuk Jamkesmas. Artinya nanti ada sekitar 1,4 jutaan Gakin yang tak mendapatkan Jamkesda.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr Harsono saat ditemui LICOM di Grahadi, mengatakan anggaran untuk Jamkesda 2014 nanti memang mengacu pada tahun 2013 sehingga tak mungkin untuk 2,1 juta orang Gakin seperti yang telah diajukan kabupaten/kota untuk Jamkesda tahun 2014 nanti. “Pengajuan Gakin yang mendapatkan Jamkesda tahun 2014 nanti sedang diverifikasi. Karena jumlahnya (Gakin) kan harus disesuaikan dengan anggaran yang ada,” terangnya.

Dia menyebut, anggaran Jamkesda ini sendiri diberikan pada Gakin yang belum masuk dalam program Jamkesmas. Artinya, Pemprov yang harus menalangi anggaran pelayanan kesehatan gratis pada mereka. “Memang informasinya Jamkesda ini akan tidak ada lagi pada tahun 2016. Ini karena pemerintah pusat akan memasukan mereka semua dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dilaksanakan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Karena itu nantinya Pemprov Jatim tidak akan menganggarkan dana untuk Jamkesda lagi,” cetusnya.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Gubernur Jatim, Soekarwo menjelaskan bahwa Pemprov Jatim pada tahun 2014 nanti menyediakan anggaran Kamkesda sebesar Rp 80 miliar. Hitungannya, untuk Gakin sebesar Rp 59 miliar dan ditambahi dengan untuk seniman sebesar Rp 21 miliar. “Gakin yang tercover dalam Jamkesmas sebanyak 14 juta orang, sedangkan yang gak dapat sebanyak 707 ribu orang. Maka yang tak dapat ini akan dimasukkan dalam Jamkesda,” tegasnya.

Karena Jamkesmas melebur ke BPJS, maka pihaknya mengajukan Gakin yang terkena penyakit kronis seperti jantung dan cuci darah itu dimasukkan dalam BPJS. Selain itu, pihaknya juga akan menambah anggaran khusus untuk 1000 orang gila yang dipasung.


Terkait nasib para Gakin yang tak masuk Jamkesmas dan harus ditalangi lewat Jamkesda, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk membahas hal tersebut. (www.lensaindonesia.com)

No comments:

Post a Comment