Sunday, December 8, 2013

Sumitomo: Hanya Satu Persen Penduduk Indonesia yang Dilindung Asuransi



Klaim Asuransi Jiwa BNI hanya dalam waktu 27 menit dapat diselesaikan. Itulah yang didengar dari top eksekutif asuransi tersebut oleh Kazuhiko Arai, General Manager Sumitomo Life Insurance Company  (SL), Jumat (6/12/2013) siang ini, khusus kepada Tribunnews.com.

Sejak 2 Desember lalu, SL telah menandatangani pembelian  sekitar 40 persen saham Asuransi Jiwa BNI dengan nilai Rp 4,2 triliun.

"Pasar asuransi jiwa di Indonesia besar sekali. Saat ini mungkin masyarakat Indonesia yang ter-cover asuransi jiwa hanya sekitar satu persen, sangat kecil sekali. Kita akan tingkatkan jauh lebih besar lagi nantinya bersama BNI," papar Arai.

Selain itu dengan investasi SL ke BNI Life, pihak SL juga akan menempatkan beberapa orang Jepang di dalam manajemen BNI Life.

"Kita akan tempatkan sedikitnya dua orang, satu di dewan komisaris dan satu di dewan direksi. Nantinya mungkin lebih tergantung pembicaraan lebih lanjut dengan pihak BNI Life," paparnya.

Pasar yang besar dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa membuat SL sangat tertarik berinvestasi di Indonesia.

Perorangan tersebut tentu jadi target utama pemasaran kami, di samping juga perusahaan-perusahaan. "Pengalaman kami dari China dan Vietnam asuransi jiwa terkait pendidikan bagi anak-anak mungkin menarik dipasarkan di Indonesia."

Terpenting, tambahnya, adalah bagaimana bisa menyelesaikan claim asuransi dengan baik, karena biasanya dari sana masyarakat akan melihat perusahaan asuransi tersebut.

"Apabila klaim asuransi bisa berjalan baik tentu pemasaran pun akan baik di masyarakat. Asuransi itu adalah kepercayaan, jadi kita harus bisa menanamkan kepercayaan kepada masyarakat dengan baik," katanya.

Saat ini ada satu orang SL yang berada di Jakarta untuk mempelajari bahasa Indonesia serta pasar Indonesia dengan lebih baik lagi, "Setelah semua proses pengalihan selesai barulah kita masuk ke Indonesia, tentu tambah cepat tambah baik," tekannya lagi.

Mengenai nama perusahaan Arai menekankan tidak ada perubahan nama apapun, hanya kepemilikan saja berubah kini, "Tetap saja dengan nama BNI Life Insurance. Kami berharap melalui jaringan perusahaan bank BNI tentu  usaha patungan ini akan semakin cepat baik pula di masa mendatang. Jaringan bank BNI tersebut mungkin bisa menjadi tempat distribusi asuransi jiwa BNI Life tentunya di daerah- daerah misalnya melalui anak cabang Bank BNI yang ada di daerah- daerah kita berharap dapat ikut memasarkan dan memasyarakatkan asuransi jiwa ini," tambahnya.

SL melihat pemilihan BNI karena memang sebagai organisasi raksasa yang punya cabang dan anak perusahaan yang luas di Indonesia, sehingga akan semakin memudahkan bisnis asuransi jiwa, "Karena biasanya asuransi jiwa kan satu set atau seiring dengan produk finansial lain. Misalnya pinjam kredit mobil atau kredit rumah biasanya beserta asuransi jiwa juga sebagai jaminannya. Hal ini jelas akan baik bagi semua pihak."

Meskipun demikian tentu saja pusat perhatian SL tetap perorangan karena jumlah penduduk Indonesia luar biasa banyak, tekannya lagi.

SL memiliki semua jenis produk Asuransi Jiwa di Jepang. Didirikan Mei 1907 dan kini memiliki total pendapatan premi (non-konsolidasi) sebesar 33,3 miliar dolar dengan lebih 42.000 karyawan dan 71 kantor cabang   serta 1516 kantor distrik. (www.tribunnews.com)

No comments:

Post a Comment