Wednesday, January 8, 2014

Dokter JKN Minta Insentif Sampai Rp3 Juta


IDI juga mengusulkan dana puskesmas diberikan dari pos PAD Pemerintah Daerah.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengusulkan dokter yang melayani pengobatan di program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mendapatkan dana insentif tambahan. Besarannya mencapai Rp 2 sampai 3 juta.

Hal itu diungkapkan Ketua IDI Zaenal Abidin seusai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/1). Zaenal juga mengusulkan pemberian insentif itu.

"Kalau tadi kami menghitung, kami harapkan penghasilan perbulan Rp 15 sampai 17 juta. Presiden memahami itu. Kita berharap dalam waktu 3 bulan. Bahkan 3 minggu ini sebetulnya regulasi pertemuan itu harus dibuat dan kita lakukan evaluasi 3 bulan mendatang," jelas Zaenal.

Zaenal mengatakan banyak dokter di daerah yang mengeluh dengan pekerjaan yang meningkat pasca penerapan BPJS Kesehatan awal tahun. Maka ini perlu disikapi secepatnya.

"Tapi teman-teman di daerah juga sampaikan ke presiden bahwa dengan beban kerja tinggi seperti ini dengan imbal jasa yang masih rendah tentu tidak imbang. Karena itu Presiden melihat perlu keadilan, adil bagi masyarakat dan bagi dokter dan tenaga kesehata," jelas Zaenal.

Selain itu IDI juga mengusulkan dana puskesmas diberikan dari pos PAD Pemerintah Daerah. Maka perlu dibuatkan aturan yang jelas untuk tata kelola itu.

"Bahkan tadi disampaikan kalau bisa insentif itu diberikan setelah regulasi dibuat, jadi jangan lagi masuk pemda, tapi betul-betul dikelola oleh dokter puskesmas," jelas dia. (jaringnews.com)

No comments:

Post a Comment