Thursday, April 3, 2014

RSUD Koja Kewalahan Tangani Pasien JKN

 

bayu/beritajakarta.com
null
Sejak program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diluncurkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), angka kunjungan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengalami peningkatan. Kondisi ini membuat petugas kewalahan, karena setiap harinya RSUD harus melayani 1.200 pasien di antaranya 500 pasien Spesialis Poli dan 572 pasien Rawat Inap.

Wakil Direktur RSUD Koja, Sri Juli Purwoestri mengakui, kesulitan dalam menangani banyaknya jumlah peserta JKN yang berobat ke RSUD Koja. Terlebih, pihaknya masih minim petugas verifikasi kepesertaan KJN dan tanda tangan SEP dan tidak adanya petugas dari BPJS yang verifikasi pada hari sabtu.

"Cuma ada 2 petugas BPJS yang melakukan verifikasi dan hari sabtu itu justru tidak ada petugasnya, sehingga mengganggu pelayanan ke poliklinik," ungkap Sri, Rabu (2/4/2014).

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya telah menambah jumlah loket pendaftaran yang ada di RSUD Koja. Dari empat loket, kini telah tersedia menjadi sembilan loket. Pihaknya juga sudah membentuk Tim Penyelesaian Klaim. Klaim RSUD Koja biasanya dilakukan setiap dua minggu kepada pihak BPJS. Selain itu juga pihak RSUD Koja menambah jumlah petugas di loket serta membenahi sarana dan prasarana. "Seperti Komputer dan IT yang mendukung sistem SEP dan INACBg`s," tambahnya.

Saat ini, RSUD Koja juga sedang melakukan pembangunan gedung setinggi 16 lantai dengan 956 ruangan. Rencananya gedung baru tersebut akan selesai tahun 2014. "Jadi nantinya, gedung baru yang terdiri dari blok A, B dan C akan menampung lebih banyak lagi pasien," jelas Sri.

Makin meningkatnya jumlah pasien, membuat antrean di RSUD tersebut makin meningkat. Sihombing (53) warga Muara Bahari, RT 10 RW 13, Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, harus menunggu selama dua jam untuk mendapatkan nomor antrean berobat. Ia berharap pihak rumah sakit dan pemerintah bisa memberikan pelayanan yang lebih baik. "Informasi yang saya terima juga tidak jelas. Mau tidak mau saya bolak-balik lagi untuk mengurus persyaratannya," keluhnya.(www.beritajakarta.com)

No comments:

Post a Comment