Friday, May 2, 2014

Rumah Cerdas Targetkan 1.000 Unit RST

PT Rumah Cerdas sebagai penyedia perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pada tahun 2014 akan membangun 600 unit rumah sejahtera tapak (RST) untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat. Pembangunan ini adalah tahap kedua, masih dengan lokasi yang sama di Kembang Putihan Guwosari Pajangan Kasihan Bantul. Sebelumnya Rumah Cerdas telah membangun sebanyak 400 unit RST yang pada tahun ini sudah siap huni.
"Tahap pertama sudah sold out, selanjutnya akan kami bangun untuk tahap kedua. Kami menargetkan total 1.000 unit RST terisi penuh di 2015," kata CEO Rumah Cerdas, Danang Wahyuboto, Rabu (30/4).
Mewujudkan ambisi tersebut, Rumah Cerdas telah menyediakan dana tidak kurang dari Rp20 miliar yang dibangun secara bertahap. Perumahan yang diberi nama Griya Kembang Putih membidik berbagai macam profesi.
Sesuai dengan kebijakan Kemenpera yang baru, harga rumah yang mendapat fasilitas likuiditas pembiayaan (FLPP) untuk zona satu, harga per unit RST Griya Kembang Putih pada tahap kedua dijual dengan harga Rp106 juta.
Meski dilepas dengan harga murah, kualitas bangunan menjadi dasar pemikiran utama. Sebagai contoh, untuk spesifikasi atap syarat RST menggunakan asbes, tapi Rumah Cerdas menggunakan genteng beton.
Kerangka atap yang biasanya menggunakan kayu, diganti dengan baja ringan, lantai sudah menggunakan keramik, dinding beton bertulang, air PDAM serta listrik 900 watt, juga diterapkan desain rumah tahan gempa.
"Rumah bersubsidi Griya Kembang Putih yang kami bangun lebih tinggi dari spesifikasi minimal yang ditentukan oleh Kemenpera," ujarnya.
Dalam mempercepat penyaluran program KPR FLPP kepada MBR, ditawarkan suku bunga tetap 7,25 persen selama masa pinjaman, termasuk perlindungan asuransi jiwa, kebakaran, serta bebas PPN.
Menurutnya, RST di Yogyakarta mempunyai demand yang besar. Untuk menyeimbangkan kebutuhan dan pasokan, Rumah Cerdas memberikan kemudahan dan jangka waktu pinjaman sampai dengan 15 tahun.
"Kami bekerjasama dengan Bapertarum-PNS dalam mengupayakan uang muka. Selain itu, kami juga membuka kerjasama dengan berbagai instansi termasuk TNI/ Polri maupun sejumlah perusahaan swasta," ucapnya.
Danang menambahkan berdirinya 1.000 unit RST diharapkan mampu membentuk sebuah kawasan kota kecil yang baru. Hal ini akan memecah kepadatan kota karena dipastikan akan merangsang munculnya pusat-pusat bisnis yang baru.
"Jika ada 1.000 orang yang tinggal, maka multiplier effect-nya akan sangat besar karena akan membuka peluang ekspansi para pelaku bisnis," ujarnya. (Tribunjogja.com)

No comments:

Post a Comment