Karena anggaran yang diajukan sebesar Rp2 miliar dalam Perubahan Anggaran Keuangan 2014 belum cair, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang, Jawa Timur, menunggak pencairan dana santuan kematian bagi warga sebesar Rp400 juta.
Ketua Baznas Kota Malang Fauzan Zenrif di Malang, Sabtu (4/10), mengaku, pihaknya terpaksa meminjam dari dana infak yang dikelolanya untuk menalangi pencairan dana kematian yang diajukan warga, karena dana yang diplot dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2014 belum cair.
"Sebagian besar yang mengajukan santunan dana kematian ini adalah keluarga kurang mampu. Sehingga kami upayakan segera dicairkan. Dan dana infak yang kami pakai untuk 'nalangi', kami kembalikan ketika anggaran yang kami ajukan dalam PAK sebesar Rp2 miliar sudah cair," tegasnya.
Menurut dia, anggaran yang diajukan dalam PAK APBD 2014 itu, sudah disetujui wakil rakyat. Sehingga tinggal menunggu pencairannya saja. Pencairan anggaran PAK tersebut, masih menunggu surat keputusan dari Wali Kota Malang Moch Anton.
Sebelumnya, Baznas juga mendapatkan kucuran anggaran sebesar Rp2 miliar dari APBD 2014 yang dicairkan pada bulan April lalu. Namun, anggaran tersebut langsung habis, karena warga yang mengajukan santunan kematian mencapai ribuan. Bahkan saat ini, masih ada sekitar 700 pengajuan yang antre untuk dicairkan.
Dana untuk santunan kematian bagi ahli waris atau keluarga korban yang dikucurkan Pemkot Malang sebesar Rp1 juta, untuk setiap warga yang meninggal. Dalam APBD 2014, dianggaran sebesar Rp2 miliar.
Namun, karena masih kurang, Baznas mengajukan anggaran lagi pada PAK sebesar Rp2 miliar, yang hingga saat ini belum cair.
"Oleh karena itu, kami pinjam dari dana infak dulu untuk menalangi santunan kematian untuk warga. Dana infak yang kami kelola saat ini mencapai Rp1,6 miliar. Mudah-mudahan anggaran kematian dari PAK sebesar Rp2 miliar ini, segera cair. Agar kami bisa segera mengembalikan dana infak yang kami pinjam sebesar Rp400 juta itu," ujarnya.
Warga yang mengajukan santunan dana kematian periode Januari-Agustus 2014, lebih dari 2.500 orang. Sehingga anggaran yang dikeluarkan Baznas mencapai Rp2,5 miliar, bahkan selama Januari-Mei mencapai 1.600 orang. (skalanews.com)
No comments:
Post a Comment