Thursday, May 23, 2013

IDI Usulkan Premi BPJS Yang Memadai




Jika premi rendah dikhawatirkan akan mengurangi ketersediaan fasilitas kesehatan untuk masyarakat.

"IDI mengusulkan kisaran PBI antara Rp28 ribu-Rp38 ribu sebab di bawah itu akan tidak mencukupi dalam penyediaan fasilitas kesehatan pada pelayanan BPJS," kata Ketua Umum IDI Zaenal Abidin, dalam Seminar Mengurai Kesiapan dan Pelaksanaan BPJS tahun 2014 di Jakarta, Kamis (23/5).

Dikatakan, rencana penetapan PBI Rp15.500 yang masih digodok pihak Kemenkeu atas usulan Kemenkes tidak menunjukkan penghitungan memadai dalam pelayanan kesehatan.

"Kemenkeu mungkin kurang memahami bagaimana pelayanan kesehatan di lapangan, apalagi penduduk miskin di negara kita cukup besar," ungkapnya.

Ia mencontohkan dengan jumlah 9000 Puskesmas di seluruh Indonesia, pemerintah membutuhkan praktek dokter swasta.

"Nah kalau premi rendah bagaimana dokter dan rumah sakit swasta mencukupi pelayanan kesehatan masyarakat," cetusnya.

Ia mengemukakan dalam persiapan SJSN, IDI menyiapkan pembinaan etik bersama Komisi Kedokteran Indonesia (KKI) dan membuat standar profesi.IDI juga telah memberi rekomendasi ke DPR jelang BPJS tentang pentingya political will dan best practise dari PT Askes yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Rekomendasi lainnya yakni mengembangkan pelayanan primer dengan mewajibkan BPJS .mengalokasikan 40-50 persen dana untuk pelayanan primer.

"Bila perlu ada rayonisasi agar pelayanan primer untuk mendekatkan pelayanan pada masyarakat sehingga ada keadilan." Jadi amat penting penyebaran fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di era BPJS," ungkapnya.

Sementara Wamenkes Ali Ghufron Mukti pada acara yang sama menyatakan selaku Ketua Pokja BPJS pihaknya telah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam penerapan BPJS bulan Januari 2014

"Kita harus punya strategi dalam penerapan SJSN atau BPJS, memang idealnya ada 11 Peraturan Pemerintah (PP) yang harus keluar. Namun setelah kita petakan untuk kerja cepat tidak diperlukan semua PP tersebut, sementara cukup dua PP dan itu sudah cukup," kata Wamenkes

Ia menyatakan menyongsong penerapan BPJS semua harus optimis. "Semua sudah siap yang belum siap kita siapkan," cetusnya.

No comments:

Post a Comment