Terhitung pada Jumat (26/7) PT Askes membuka lowongan masuk bagi verfikator independen program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk menjadi pegawai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Pembukaan
seleksi masuk bagi verifikator independen ini merupakan bagian dari kebijakan
PT Askes untuk menambah tenaga SDM menjelang dirinya bertransformasi menjadi
BPJS pada Januari 2014 nanti.
"Mulai
hari ini (Jumat 26/7) kita sudah membuka lowongan bagi verifikator yang ingin
menjadi pegawai BPJS," sebut Direktur SDM dan Umum PT Askes, Taufik
Hidayat, saat membuka pasar murah sembako, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/7).
Sebagaimana
diketahui, DPR RI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendesak PT Askes untuk
menampung verifikator Jamkesmas dalam BPJS. BPJS adalah lembaga yang mengelola
program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Begitu program JKN berlaku pada Januari
2014 nanti, praktis program Jamkesmas ditutup. Imbas dari penutupan ini, nasib
sekitar 1.500 verifikator independen Jamkesmas yang berstatus tenaga kontrak
ini menjadi tidak jelas.
Pada
kesempatan itu, Taufik menegaskan bahwa tidak semua verifikator independen
otomatis bisa masuk menjadi pegawai BPJS. Kendati mendapat prioritas, bila
tidak lolos seleksi, verifikator bersangkutan tetap tidak bisa menjadi karyawan
BPJS.
Dia
menambahkan, PT Askes telah memberikan sejumlah toleransi kemudahan seleksi
bagi para verifikator. Berbagai kemudahan syarat masuk yang dilonggarkan adalah
soal batasan umur, kemampuan berbahasa inggris dan kompetensi pendidikan.
Namun
Taufik menambahkan, syarat-syarat khusus seperti lulus ujian tertulis sebagai
verfikator asuransi kesehatan, sehat jasmani-rohani, lolos tes psikologis tetap
diberlakukan. Oleh karena itu, Taufik kembali menekankan, pihak perseroan tidak
bakal memberi kuota khusus bagi verifikator Jamkesmas kendati PT Askes butuh
banyak tenaga saat menjadi BPJS.
Lebih jauh
diutarakan Taufik, untuk mengoperasikan BPJS pada 2014 nanti, setidaknya PT
Askes minimal memiliki 6.000 tenaga SDM. Saat ini pihak perseroan baru memiliki
sekitar 4.000 pegawai. Untuk menambal kekurangan tenaga, setiap tahun perseroan
bakal merekrut sekitar 1.500 pegawai.
Tenaga
SDM yang dibutuhkan adalah untuk mengisi posisi verifikator, petugas koleksi
iuran, tenaga marketing, tenaga advokasi, dan lain-lain.
Selain
kekurangan tenaga SDM, Taufik juga mengakui PT Askes masih kekurangan kantor
cabang yang dapat menaungi layanan BPJS di seluruh wilayah Indonesia. Agar
dapat menjangkau seluruh wilayah, diperkirakan PT Askes harus menambah sekitar
40 kantor cabang. Saat ini perseroan sudah memiliki sekitar 99 kantor cabang. (www.metrotvnews.com)
No comments:
Post a Comment