·
Sebulan Beroperasi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan diminta lebih banyak lakukan sosialisasi baik kepada peserta maupun provider. Sebab sebulan beroperasi, keluhan seputar pelayanan BPJS Kesehatan muncul dimana-mana.
“Mulai
dari sistem rujukan yang berbelit hingga urusan obat. Sangat banyak dikeluhkan
masyarakat peserta program JKN utamanya dari kalangan pegawai negeri,” papar
Sekjen Kemendagri Dyah Anggraeni disela sosialisasi BPJS Kesehatan di lingkungan Kementerian Dalam
Negeri, Selasa (18/2).
Dikatakan
Dyah, operasional BPJS Kesehatan baru berlangsung 1 bulan. Dengan waktu yang
masih pendek tersebut, wajar jika timbul berbagai persoalan terkait pelayanan.
tetapi berbagai persoalan tersebut harus tetap dievaluasi dan dikaji untuk perbaikan
dimasa mendatang.
“Jangan
sampai ketika berubah menjadi BPJS Kesehatan, pekerjaan dan pelayanannya
menjadi buruk,” lanjutnya. Karena itu menurut Dyah, BPJS Kesehatan perlu terus
memperluas cakupan kegiatan sosialisasi baik kepada peserta maupun provider.
Jangan sampai carut-marut pelayanan BPJS Kesehatan akan membuat manfaat yang
diperoleh peserta menjadi berkurang.
Dyah
mengakui saat masih berbentuk PT Askes Persero, tata aturan main pelayanan
pengobatan bagi pesertanya sudah cukup baik. Tetapi sejak bertransformasi
menjadi BPJS Kesehatan, ada banyak peraturan yang berubah dan itu sangat
membingungkan peserta.
“Misalnya
dulu peserta dengan penyakit kronis bisa mendapatkan obat untuk 1 bulan,
sekarang hanya untuk 3 hari atau seminggu. Atau sekarang harus rujukan
puskesmas dahulu sebelum berobat ke rumah sakit,” kata Dyah.
Menurut
Dyah, JKN sifatnya wajib untuk semua warga negara. Karena itu meski sudah
memiliki asuransi lain, tetap harus mendaftar ke BPJS. (www.poskotanews.com)
No comments:
Post a Comment