Thursday, February 20, 2014

Sejak Ditangani BPJS, Pensiunan Mengaku Sulit Mengakses Kesehatan



 Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) malah memersulit para pensiunan memeroleh akses kesehatan. Hal itu dikatakan Ketua Umum Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Haryono Suyono.

“Para pensiunan PNS dan TNI/Pori semakin tidak nyaman mendapakatkan akses layanan. Ya, tapi karena (program) ini masih baru, ada kegamangan sedikit itu biasa,” ujar Hayono disela-sela acara silaturrahi Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan PWRI di Jakarta, Rabu (19/2).

Sebagai penyambung lidah para pensiunan Haryono menyampaikan sejumlah pengaduan anggotanya kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris. BPJS Kesehatan adalah lembaga yang mengelola JKN. Dulunya BPJS adalah PT Askes yang memberikan jaminan asuransi sosial pada para pensiunan tersebut.

Keluhan yang paling sering, kata Haryono, datang dari pensiunan berpenyakit kronis. Mereka biasanya mendapat drop obat untuk jangka waktu dua bulan, kini hanya diberi jatah tiga hari. Ini tentu meropatkan para pensiunan yang sudah tua. Mereka harus bolak-balik antara puskesmas dan rumah sakit.

Selain itu, lanjut dia, adalah penyamaan kelas layanan bagi pensiunan. Padahal, saat masih dilayani PT Askes pelayanan diberikan berdasarkan tingkat jabatan dan iuran premi. Fasilitas kelas rawat inap yang diberikan juga berbeda-beda.

Sedangkan kendala lain seperti terlalu kakunya regionalisasi rujukan rumah sakit. Ini terkadang membuat pensiunan harus berobat ke rumah sakit yang sejatinya lebih jauh dari rumah.

Fachmi Idris mengakui masih ada sejumlah kendala BPJS dalam memberikan pelayanan pada para pensiunan. Namun, kata Fachmi, sebagian besar masalah di lapangan terjadi karena kesalahpahaman akibat kurangnya sosialisasi.

Dia mencontohkan, banyak pensiunan yang mengeluhkan merek obat yang diberikan diganti. Padahal, lanjut Fachmi, yang diganti hanya merek obatnya. Kasiat dan kandungan isi sejatinya sama.

Fachmi meminta Haryono Suyono yang memiliki program Pos Pemberdayaan Masyarakat yang telah sampai ke daerah-daerah membantu BPJS menyosialisasikan program JKN. Posdaya adalah program bina keluarga. Di dalamnya mengajarkan para keluarga untuk meningkatkan ketrampilan ekonomi, menjaga kesehatan, dan mengenalkan program KB. Jumlah Posdaya saat ini telah mencapai 32 ribu di seluruh Indonesia. (www.metrotvnews.com)

No comments:

Post a Comment