PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk mengaku akan memberi pelayanan dana pensiun pada tahun ini.
Produk tersebut dinilai penting mengingat belum ada pelayanan dana pensiun
syariah di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, Bank Muamalat menargetkan dapat
menghimpun dari layanan ini sebesar Rp200 miliar.
“Tahun ini kami
memang akan menggenjot kinerja pembiayaan melalui dana pensiun syiariah. Sebab,
masyarakat juga sudah banyak yang mengeluh bahwa belum ada layanan dana pensiun
syariah di Indonesia. Jadi, sudah seharusnya kita membuat program pelayanan
ini,” ungkap Kepala Divisi Pembayaan Konsumer Bank Muamalat, Firman Sofyan di
Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/1) pekan lalu.
Lebih jauh dia
menjelaskan, sebagai langkah awal, pembiayaan konsumer dana pensiun syiariah
ini akan didapat dari perpindahan atau akuisisi dana pensiun yang ada di PT
Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
Meski begitu, Firman mengaku belum mengetahui persis berapa dana pensiun dari
kedua bank tersebut. Namun, dia dapat memastikan sejumlah dana tersebut akan
pindah ke Bank Muamalat di tahun ini.
“Tapi kami
menargetkan dari produk dana pensiun yang akan kita jual sendiri bisa terhimpun
Rp200 miliar hingga akhir tahun 2014. Sebagai langkah awal kami kira angka
tersebut cukup realistis dan optimistis dapat tercapai,” tuturnya. Firman
menjelaskan dana pensiun yang akan dijual oleh Bank Muamalat sendiri dapat
dipastikan lebih fleksibel dibanding penawaran yang dilakukan bank
konvensional.
Pasalnya, bank
konvensional biasanya menawarkan produk dengan ongkos yang berat seperti
diberlakukannya bunga 2% tetap atau flat tiap bulannya. Sedangkan Bank Muamalat
akan menggunakan mekanisme bagi hasil yang lebih rendah. Kemudian Firman
menjelaskan Bank Muamalat kana memberi pelayanan dana pensiun syiariah dari
angka minimal sebesar Rp10 juta.
Selain itu, dengan
jaminan yang diperlukan bisa melebihi angka Rp100 juta. Besaran jaminan dana
pensiun itu diakui memang tidak besar mengingat target utama Bank Muamalat
sendiri merupakan pegawai kantoran biasa. “Sedangkan pembiayaan tenornya kita
mulai dari yang 6 bulan hingga 10 tahun. Nasabah bisa membayarnya melalui
persentase dari gaji bulanan mereka yang akan disepakati. Cara yang seperti ini
sangat moderat,” ungkap Firman.
Dengan demikian,
pertumbuhan nasabah konsumer di Bank Muamalat diharapkan dapat tumbuh hingga
25% pada 2014. Dia mengaku optimistis target pertumbuhan itu dapat tercapai
mengingat selain akan adanya dana pensiun, pertumbuhan dana umrah yang
rencananya akan diluncurkan akhir Maret 2014 mendatang, juga turut mendorong
pertumbuhan itu.
“Sekarang jumlah
nasabah konsumer Bank Muamalat, per Desember 2013, sudah mencapai 182 ribu-200
ribu orang. Harapannya hingga akhir tahun 2014 pertumbuhan konsumer kita bisa
sebesar Rp2,2 triliun. Untuk penyaluran pembiayaan kita sudah menyalurkan
hingga Rp13,549 triliun akhir tahun lalu,” pungkasnya. (www.neraca.co.id)
No comments:
Post a Comment